KUPANG, PENATIMOR – Peristiwa terbakarnya KMP Express Cantika 77 di perairan Pulau Timor atau sekitar Naikliu, Kecamatan Amfoang Utara, Kabupaten Kupang, meninggalkan duka mendalam bagi keluarga dan kerabat korban.
Kebakaran kapal cepat tersebut merenggut nyawa 14 penumpang, dan tidak sedikit korban luka-luka.
Jumlah korban tewas diperkirakan bertambah karena hingga saat ini masih banyak penumpang yang belum ditemukan.
Sokan Teibang selaku keluarga korban, mengatakan, Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Kupang dan pemilik atau manajemen KMP Cantika 77 harus bertanggung jawab atas tragedi yang menelan korban jiwa itu.
Menurut Sokan, alasan keluarga meminta KSOP Kupang bertanggung jawab, lantaran terdapat banyak penumpang yang tidak terdaftar dalam manifest namun diizinkan ikut dalam pelayaran.
Ia mengaku sangat prihatin atas kejadian itu, lantaran akibat ketidak profesionalnya KSOP Kupang sehingga terjadi over load dalam KMP Cantika 77.
“Kami dari pihak keluarga meminta pihak Kesyahbandaran (KSOP Kelas III Kupang) dan pihak Cantika harus tanggung jawab karena muatan kapal lampaui kapasitas,” tegas Sokan kepada awak media, Senin (24/10/2022) malam.
Sokan juga meminta pihak KSOP Kelas III Kupang dan pihak manajemen KMP Express Cantika 77 harus memberikan pelayanan baik kepada para korban.
“Kami sangat menyesali kejadian ini karena pelayanan yang mengabaikan protap pelayaran. Kami juga minta pihak-pihak terkait harus memberikan pelayanan yang baik kepada para korban,” tandasnya.
Sementara itu, Sekretaris Ikatan Keluarga Alor (IKKA) Kupang, Beny Mauko, menyampaikan turut belasungkawa kepada para korban KMP Express Cantika 77 yang mengalami kebakaran di tengah laut dalam pelayaran menuju Alor.
Ia meminta KSOP Kelas III Kupang dan pihak terkait untuk membangun posko terpadu yang bisa mengupdate jumlah korban tragedi kapal Express Cantika 77 yang mengalami kebakaran di tengah laut.
“Kami akan mengawal seluruh proses evakuasi hingga selesai. Kami minta pihak terkait agar membangun posko terpadu yang bisa memberikan informasi secara akurat kepada keluarga korban,” pungkasnya.
Sementara itu, terpantau di terminal penumpang Pelabuhan Tenau Kupang, pihak Ditpolair bersama BPBD Kota Kupang telah membangun tenda posko pagi tadi. (nus)