Ikut Ujian Kompetensi, 726 Siswa SMKN 1 Kupang Siap Bersaing di Dunia Kerja

Ikut Ujian Kompetensi, 726 Siswa SMKN 1 Kupang Siap Bersaing di Dunia Kerja

Kupang, penatimor.com – Siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sudah dibekali dan siap bersaing di dunia kerja dengan keahlian yang mumpuni.

Keahlian ini dibuktikan dengan ujian kompetensi yang dilakukan oleh assesor langsung di SMK Negeri 1 Kota Kupang.

Hal ini bagian dari upaya mendorong siswa agar setelah tamat tidak lagi menjadi pengangguran, namun langsung terserap di dunia kerja, baik di dalam negeri maupun di luar negeri.

Kepala SMK Negeri 1 Kota Kupang Mathias Makarios Beeh, S.ST.,Par., kepada wartawan, Senin (8/4), mengatakan, kompetensi keahlian ini dilakukan untuk menguji kemampuan siswa dalam bidang jurusannya masing-masing, sehingga siswa betul-betul tamat dengan memiliki keahlian tersendiri.

Keahlian tersebut bukan saja menunjukan ijazah bahwa ia tamat dari SMK saja, tapi dalam kemampuannya di dunia kerja juga sudah tidak diragukan lagi oleh dunia industri.

“Jadi kalau dia lulus dari sisi nilai, tapi kalau ujian kompetensi ini tidak lulus atau tidak kompeten, artinya anak ini nanti setelah tamat dia belum bisa berhak mendapatkan sertifikat dari Badan Sertifikasi Nasional Profesi SMK,” katanya.

Upaya ini sebagai bentuk dukungan kepada lulusan agar saat di dunia kerja atau mencari kerja tidak susah lagi karena sudah bersertifikat.

“Nanti kalau dia mau cari kerja susah, jadi syarat utama untuk masuk dunia kerja adalah punya sertifikat kompetensi, karena itu semua proses di tingkat sekolah kejuruan ini,” katanya.

Tahapan seluruh ujian ini dilakukan oleh 7 orang assesor, dan untuk ujian-ujian ini dilakukan oleh lembaga sertifikasi profesi.

“Kita sudah punya LSP, jadi lembaga ini akan melakukan sertifikasi profesi kepada seluruh siswa. Semuanya 726 orang,” sebut Mathias.

Dia melanjutkan, siswa telah menyelesaikan proses studinya selama 3 tahun di SMK, maka lulus tidak hanya ijazah, namun juga sertifikat kompotensi yang berlambang garuda, sehingga tidak hanya digunakan di dalam negeri namun juga di luar negeri. Ini artinya kealian mereka tidak diragukan lagi.

Sementara, Ketua Jurusan Administrasi Perkantoran Monika Sinlae, mengatakan, pihaknya telah mempersiapkan ujian tersebut secara matang karena dalam proses ujian kompensasi kejuruan ini terdapat 6 kompetensi yang diuji yakni kompetensi memproduksi dukumen, hanling telpon, agenda pimpinan, mengakses internet, persentase.

“Di hari pertama pembukaan ujian ini kami melakukan penjelasan terhadap proses ujian, kemudian besok baru dilakukan ujian perkompetisi yang sudah terjadwal,” ujarnya.

Dikatakan, setelah melewati semua tahapan ujian, baru tim assesor bisa menentukan masing-masing siswa, apakah memenuhi syarat kompetensi atau belum sesuai LSP.

Dilanjutkan, total keseluruhan peserta yang mengikuti ujian kompetensi keahlian Jurusan Administrasi Perkantoran sebanyak 154 siswa yang diuji oleh 3 orang assesor dengan menggunakan 3 ruang ujian.

Monika menambahkan, tidak ada target pencapaian atas proses ujian tersebut, namun dengan pembekalan pelajaran selama ini diyakini para siswa mampu mengerjakan semua soal ujian yang diuji oleh assesor.

“Kita optimis siswa semua berkompeten, karena dengan melihat pada tingkat partisipasi siswa mulai dari proses pembelajaran, UNBS dan UNBK sangat tinggi, sehingga mereka pasti berkompeten,” katanya.

Sedangkan, Vidory Mandala, siswa kelas XII Jurusan Administrasi Perkantoran, mengaku dengan berbagai persiapan, dirinya bersama teman-temannya sudah siap mengikuti ujian kompotensi yang diselenggarakan pihak sekolah.

Vidory juga mengurai persiapan diri tidak saja jelang ujian, namun sudah mulai sejak masuk menjadi siswa SMK.

“Saya yakin kami bisa mengerjakan semua soal, karena ujian ini hanya seputar keahlian atau jurusan yang kami pilih. Sedangkan kami sudah belajar ini sejak awal masuk sekolah,” tutupnya. (R1)

error: Content is protected !!