Oknum Ketua RT di Kupang Pimpin Massa Rusaki Rumah Warga, Seorang IRT Nyaris Ditebas

Oknum Ketua RT di Kupang Pimpin Massa Rusaki Rumah Warga, Seorang IRT Nyaris Ditebas

Kupang, penatimor.com – Sikap tidak terpuji dipertontonkan Ketua RT 11/RW 03 Kelurahan lasiana, Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang, Melki Metboki dengan parang terhunus memimpin massa mengobrak-abrik rumah milik Marthen Littik, sekira pukul 12.00 wita, Minggu (2/2/2020).

Seorang ibu rumah tangga, Welmince Littik-Lake nyaris ditebas oleh sang Ketua RT 11, Melki Metboki.

“Saya di kamar sementara kasih tidur anak. Tiba-tiba dengar ada suara ribut-ribut orang masuk halaman rumah. Saya dengar kaca jendela sudah pecah dilempar. Jadi saya keluar, ternyata pak ketua RT (Melki Metboki Red) ada pegang parang. Dia (Melki Metboki Red) lihat saya, langsung datang menhadap saya dan ayun parang mau potong saya di leher,” kata Welmince Littik-Lake didampingi suaminya, Marthen Littik kepada wartawan, Jumat (21/2).

Ia mengisahkan tidak mengetahui apa penyebab sehingga Ketua RT 11, Melki Metboki mendatangi rumahnya membawa senjata tajam dan massa.

Sebelumnya, Melki Metboki sempat bertanya keberadaan suaminya (Marthen Littik Red). “Mana Marthen Litti, mana Marthen Littikk? saya jawab, bapak tidak ada,” kata Welmince mengutip kata-kata Melki Metboki.

Karena suaminya (Marthen Littik Red) tidak berada di tempat itulah, membuat Ketua RT 11, Melki Metboki dan anaknya Putra Metboki yang juga memegang parang terhunus merusaki kediamannya. Sejumlah kaca jendela dan pintu ditendang oleh Melki Metboki dan anaknya Putra Metboki bersama-sama massa.

“Mereka yang datang, ada sekitar 8 orang. Yang saya kenal hanya bapak Ketua RT 11, Melki Metboki dan anaknya, Putra Metboki. Yang lain, saya tidak kenal. Mereka dua (Melki Metboki dan Putra Metboki Red) yang ancam saya dengan parang ko mau potong saya,” kata Welmince dengan dialek Kupang.

Sampai sekarang kata Welmince, dirinya masih trauma karena belum pernah mengalami ancaman dengan parang di leher oleh Melki Metboki dan anaknya Putra Metboki. Atas peristwa tersebut, Welmince telah membuka laporan polisi di Polres Kupang Kota dengan laporan polisi nomor : LP/B/154/II/2020/SPK Polres Kupang Kota tertanggal 2 Februari 2020.

Ia berharap aparat Kepolisian Resor Kupang Kota bisa menangkap para pelaku dan memproses hukum sesuai peraturan yang berlaku. Apalagi, akibat insiden tersebut, ada penghuni kost di kompleks kediaman mereka ang keluar karena takut. Malahan ada yang sampai kaki patah karena lari lompat pagar saat Ketua RT 11, Melki Metboki bersama massa datang menyerang.

Sementara suaminya, Marthen Littik menyerahkan sepenuhnya kasus ini kepada aparat kepolsian Resor Kupang Kota agar diproses sampai tuntas karena kasus ini sudah dilaporkan ke sana. jangan sampai para pelaku ini dibiarkan berkeliaran bebas karena sangat meresahkan dan meninggal trauma.

“Tidak pantas seorang ketua RT pimpin massa pi serang dia punya warga punya rumah. Saya minta polisi tegas, jangan sampai para pelaku tidak ditangkap,” ujarnya.

Saat kejadian, Marthen, mengaku sementara berada di luar sehingga tidak mengatahui persis apa masalah yang sebenarnya. Sebab selama ini, antara dirinya dengan warga sekitar khususnya di RT 11/RW 3 Kelurahan Lasiana tidak ada masalah.

“Selama ini, saya tidak ada masalah apa-apa dengan ketua RT (Melki Metboki, Red). Jadi saya heran, kalau tiba-tiba dia (Melki Metboki, Red) datang serang rumah saya. Untung saya tidak di rumah, karena kalau tidak, pasti ceritanya lain,” sambungnya.

Ia berharap aparat Polres Kupang Kota mengusut sampai tuntas kasus ini karena membuat istrinya ketakutan dan trauma. Jangan sampai karena pimpinan pelakunya seorang Ketua RT kemudian para pelaku tidak ditahan atau diproses sama sekali. (wil)

error: Content is protected !!