KUPANG, PENATIMOR – Harry Alexander Riwu Kaho, Direktur Utama PT Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur (Bank NTT), telah memberikan Kuliah Umum yang menginspirasi di Universitas Nusa Cendana (Undana) pada tanggal 27 September 2023.
Kuliah Umum tersebut membahas peran Bank NTT dalam pembangunan ekonomi masyarakat Nusa Tenggara Timur (NTT) dan bagaimana bank tersebut bertransformasi menjadi Bank Devisa, sambil tetap menjadi pelopor dalam menggerakkan perekonomian di wilayah tersebut.
Dalam kuliah umumnya, Dirut Bank NTT, Alex Riwu Kaho, menekankan pentingnya bank tersebut untuk keluar dari zona nyaman.
Ia ingin mengubah persepsi masyarakat bahwa Bank NTT hanya dikenal sebagai bank para Aparatur Sipil Negara (ASN).
Sebagai seorang direktur utama, ia memiliki visi kuat untuk memastikan bahwa setelah mendapatkan izin sebagai Bank Devisa, Bank NTT harus terus berinovasi dan menjadi pelopor dalam pembangunan ekonomi masyarakat Nusa Tenggara Timur.
Bank NTT di bawah kepemimpinan Dirut Alex Riwu Kaho tidak hanya bekerja secara inovatif, tetapi juga secara kreatif dan cerdas.
Bank ini memulai langkah awal dengan mengidentifikasi potensi-potensi di desa-desa dan kemudian menciptakan program pembiayaan untuk desa-desa tersebut melalui kolaborasi dengan berbagai pihak.
Harry Alexander Riwu Kaho juga membagikan beberapa keberhasilan yang telah dicapai oleh Bank NTT dalam perannya sebagai pelopor pembangunan ekonomi masyarakat NTT.
Salah satu pencapaiannya adalah terbentuknya desa-desa binaan Bank NTT yang memiliki Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dengan pendapatan hingga Rp 200 juta per bulan.
Ini bukan hanya tentang membangun ekonomi rumah tangga, tetapi juga tentang kontribusi terhadap perkembangan manusia, penyerapan tenaga kerja, distribusi pengetahuan, teknologi, dan perkembangan daerah melalui restribusi ekonomi.
Selain itu, Dirut Alex Riwu Kaho menjelaskan bahwa revolusi industri, termasuk perkembangan teknologi, akan menciptakan peluang bisnis baru yang berkaitan dengan sektor pariwisata. Bank NTT berfokus pada mengembangkan sektor ekonomi kreatif, termasuk pariwisata, sebagai bagian dari rantai pasokan yang melibatkan sektor holtikultura dan jasa lainnya. Ini menciptakan ekosistem bisnis yang berkelanjutan.
Dirut Alex Riwu Kaho juga menyoroti peran mahasiswa dalam menghadapi perubahan ini. Dalam konteks Kampus Merdeka, mahasiswa harus menjadi bagian dari solusi dan memiliki peran penting dalam membangun jiwa dan raga untuk kemajuan pendidikan dan masyarakat. Bank NTT berkomitmen untuk mendukung mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) Undana yang ingin terlibat dalam dunia usaha dengan bekal pengetahuan yang mereka peroleh di kampus.
Kuliah Umum ini dihadiri oleh ratusan mahasiswa Fisip Undana dan diikuti dengan antusiasme. Selain Alex Riwu Kaho, kuliah umum ini juga melibatkan narasumber lain, seperti Dr. Frans Gana (Dosen Fisip Undana) dan Prof. Ricky Avensora (Dosen Ekowisata Institut Pertanian Bogor), dengan Dr. Khalid K. Moenardy sebagai moderator.
Dalam acara ini, mahasiswa diberikan wawasan tentang pentingnya inovasi, kreativitas, dan kontribusi positif terhadap pembangunan ekonomi daerah. Kuliah Umum ini merupakan salah satu langkah Bank NTT dalam berkolaborasi dengan dunia pendidikan dan masyarakat untuk mencapai visi pembangunan yang berkelanjutan di Nusa Tenggara Timur. (bet)