KUPANG, PENATIMOR – Polsek Amfoang Utara bersama nelayan setempat terus melakukan upaya pencarian intensif terhadap dua nelayan asal Distrik Luquisa, Republik Demokratik Timor Leste, yang dilaporkan hilang kontak di perairan Laut Timor sejak Rabu (16/1/2025) pagi.
Kedua nelayan tersebut adalah Agustino de Oliviera (20) dan Nivio de Oliviera (9), yang diduga terseret arus laut saat melaut.
Kapolres Kupang, AKBP Anak Agung Gde Anom Wirata S.I.K., M.H., melalui Kapolsek Amfoang Utara, Iptu I Nyoman Sarjana, membenarkan informasi tersebut.
“Ya benar, kejadiannya terjadi kemarin. Dua nelayan asal Timor Leste diduga terseret arus laut. Polsek Amfoang Utara bersama warga setempat sudah melakukan pencarian, namun hingga saat ini belum ditemukan,” jelasnya.
Upaya pencarian dimulai sejak sore hari pada Rabu (16/1/2025), di mana personel Polsek Amfoang Utara, Bripka Nikolaus Yupin, bersama sejumlah nelayan lokal, berkoordinasi untuk menyisir wilayah perairan sekitar.
Pencarian dilakukan hingga malam pukul 20.30 WITA, tetapi belum membuahkan hasil.
Berdasarkan keterangan pihak keluarga, Agustino dan Nivio terakhir terlihat berangkat melaut dari perairan Oepoli pada pagi hari yang sama.
Menurut informasi dari nelayan setempat, kondisi arus laut di perairan Laut Timor pada waktu tersebut cukup kuat dan mengarah ke timur.
Hal ini memperkuat dugaan bahwa kedua nelayan tersebut terseret jauh dari lokasi semula.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanda-tanda keberadaan Agustino dan Nivio.
Dalam upaya pencarian ini, Polsek Amfoang Utara tidak hanya melibatkan nelayan setempat tetapi juga terus berkoordinasi dengan instansi terkait, termasuk Badan SAR Nasional (Basarnas) dan otoritas maritim setempat.
Bantuan berupa peralatan pencarian tambahan, seperti kapal cepat dan alat navigasi, juga diupayakan untuk memperluas area pencarian.
Selain itu, pemerintah daerah di sekitar wilayah perbatasan turut memberikan perhatian terhadap insiden ini.
Camat Amfoang Utara, dalam pernyataannya, mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap kondisi cuaca ekstrem yang sering terjadi di perairan Laut Timor pada awal tahun.
“Kami juga mengingatkan nelayan untuk mematuhi informasi cuaca dari BMKG sebelum melaut demi mencegah kejadian serupa terulang. Saat ini, fokus kami adalah membantu proses pencarian hingga korban ditemukan,” ungkapnya.
Keluarga Agustino dan Nivio di Distrik Luquisa, Timor Leste, dilaporkan berada dalam kondisi penuh kecemasan. Mereka berharap upaya pencarian ini dapat segera membuahkan hasil.
Salah satu kerabat korban yang tidak ingin disebutkan namanya mengungkapkan rasa terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu pencarian.
“Kami berharap Agustino dan Nivio bisa segera ditemukan. Kami juga terus berdoa agar mereka selamat,” ujarnya dengan suara penuh harap.
Insiden ini kembali menyoroti pentingnya kerja sama lintas negara, khususnya antara Indonesia dan Timor Leste, dalam menangani kasus-kasus darurat di wilayah perbatasan.
Pihak berwenang di kedua negara diharapkan dapat menjalin komunikasi lebih intensif untuk mempercepat proses pencarian dan penyelamatan.
Hingga saat ini, tim gabungan yang terdiri dari personel Polsek Amfoang Utara, nelayan setempat, dan relawan masih berada di lapangan.
Pencarian akan terus dilanjutkan hingga ada titik terang mengenai keberadaan kedua nelayan tersebut. Semoga Agustino dan Nivio dapat segera ditemukan dalam keadaan selamat. (ico)













