KUPANG, PENATIMOR – Wajah ceria puluhan anak-anak tergambar jelas saat mereka berbaur menjadi satu di sebuah teras rumah bagian samping di Jalan Fatunesi, Kampung Amanuban, RT 11/RW 05, Kelurahan Oebufu, Kecamatan Oebobo, Kota Kupang, Sabtu (24/7/2021) petang.
Beralaskan terpal plastik warna biru, para anak-anak korban badai Seroja ini tampak duduk menjaga jarak dan tertib memakai masker.
Ada sekitar 50 orang anak berusia 3 tahun hingga 14 tahun berkumpul di rumah Bripka Joy Neno (anggota Subden Gegana Sat Brimob Polda NTT).
Selang beberapa saat muncul seorang polisi wanita berpangkat brigadir kepala dengan seragam polisi lalu lintas menemui anak-anak tersebut.
Bripka Honny Bait, Polwan pada Direktorat Lalu Lintas Polda NTT (istri dari Bripka Joy Neno) rupanya menjadi penggagas mengumpulkan anak-anak ini.
Sejak awal April 2021 lalu, rumahnya menjadi Posko bayangan untuk menampung anak-anak dan kaum ibu korban badai Seroja.
Selain sebagai korban badai seroja, mereka juga terdampak dari penyebaran virus covid 19 karena orang tua mereka kehilangan pekerjaan.
Di Kelurahan Oebufu didirikan 4 posko untuk menampung dan membantu 164 kepala keluarga yang kehilangan tempat tinggal akibat longsor dan badai seroja.
Rumah milik Bripka Joy Neno sendiri hanya Posko sementara untuk menampung bantuan dan kaum ibu serta anak yang belum tertampung di 4 Posko yang ada.
Namun anak-anak dan kaum ibu terus menjadikan rumah ini sebagai posko hingga saat ini.
Berbekal kecintaannya pada anak-anak, Bripka Honny Bait kemudian menampung anak-anak tersebut, memberikan makanan gratis dan mencari donatur untuk membantu para keluarga terdampak badai Seroja.
Di rumahnya, dilakukan trauma healing, pelayanan rohani, makan gratis, wifi gratis, pengobatan gratis dan pemberian bantuan.
Saat anak-anak belajar dan bersukacita agar tidak trauma, ibu-ibu mereka membantu kegiatan di dapur.
Dapur rumah Joy Neno dan Honny Bait pun berubah menjadi dapur umum.
Hampir setiap hari, puluhan ibu-ibu ini memasak dan membuat kue serta memasak nasi untuk dibagikan kepada anak-anak.
“Saya memang fokus perhatian pada anak-anak karena mereka kehilangan tempat tinggal. Bayangkan ada 164 KK yang kehilangan rumah dan rata-rata kepala keluarga memiliki 3 hingga 5 orang anak,” ujar Bripka Honny Bait di rumahnya, Sabtu petang.
Selain menampung anak-anak dan memberikan makanan gratis serta layanan wifi gratis, ia pun aktif mencari donatur bagi anak-anak dan korban badai seroja.
Bantuan pun mengalir dari Kapolda NTT dan Dir Lantas Polda NTT serta sejumlah donatur.
Bahkan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil pun sempat menyambangi posko ini dan berbaur dengan anak-anak.
Ridwan Kamil kagum dengan kepedulian Bripka Honny pada keluarga korban badai Seroja.
Bantuan tidak hanya dari Polri tetapi juga dari TNI dan ketua serta pengurus Bhayangkari Polda NTT.
Terkadang donatur mengirimkan makanan siap saji atau beras dan terigu yang diolah oleh ibu-ibu korban badai seroja.
Bripka Honny pun aktif mengontrol aktivitas kaum ibu agar makanan yang disiapkan higienis.
Sang suami, Bripka Joy Neno pun tidak tinggal diam melihat kesibukan sang istri dan para kaum ibu.
Bripka Joy Neno tidak segan-segan turun ke dapur membantu Bripka Honny dan kaum ibu menyiapkan makanan.
“Saya sangat bersyukur karena kegiatan kemanusiaan ini didukung penuh suami dan anak-anak saya serta keluarga bahkan mendapat perhatian dari lurah dan Bhabinkamtibmas Kelurahan Oebufu,” ujar Bripka Honny yang sehari-hari bertugas di bagian Subdit Regident Dit Lantas Polda NTT.
Saat para ibu sibuk memasak, anak-anak dikumpulkan untuk bernyanyi dan belajar bersama dan sesekali diberikan kuis berhadiah.
Anak-anak pun ceria seakan melupakan badai yang menghancurkan rumah mereka.
Bripka Honny sendiri mengatur waktu kerjanya sehingga tugas pokok tidak terganggu dengan pelayanan kemanusiaan yang dilakukan.
Setiap pulang kantor, ia rajin menyapa anak-anak. agar anak-anak tetap bisa sekolah secara online maka pihaknya pun menggratiskan pemakaian wifi bagi anak-anak untuk sekolah online.
Terkadang, ia mendampingi anak-anak mengerjakan tugas sekokah. Karena kedekatannya dengan anak-anak ini maka anak-anak pun menyapa nya dengan sebutan bunda.
Berbekal keaktifannya di kegiatan rohani di gereja GMIT Maranatha Oebufu maka setiap hari minggu, rumahnya menjadi tempat anak-anak melakukan ibadah sekolah minggu.
Ia juga kemudian membuat kuis dan sejumlah permainan. Hal ini dilakukan karena ia sudah terbiasa berbaur dengan anak-anak.
Kebetulan ibu dari tiga orang anak ini memiliki usaha paket hiburan bagi anak-anak saat ulang tahun maupun saat jelang hari raya natal untuk kegiatan sinterclas.
Saat anak-anak berkumpul dirumahnya, ia membagikan makanan gratis kepada anak-anak dengan menu yang selalu diganti agar anak-anak tidak bosan.
Bripka Honny pun membagikan susu bagi anak-anak dan pampers bagi anak dan ibu mereka serta bantuan kemanusiaan lainnya.
Ia menyadari kalau dalam masa pandemi covid 19 dan pasca badai seroja, banyak orang kehilangan pekerjaan dan tempat tinggal karena lahan mereka longsor sehingga tidak bisa membangun kembali rumah mereka.
“Harapan saya yang paling penting, anak-anak ini dibantu dan tetap semangat belajar dan saya minta pemerintah tolong segera bantu perumahan bagi orang tua mereka. Biar mereka juga hidup nyaman dan aman,” ujarnya.
Ia juga mengaku apa yang dilakukan bukan untuk mencari nama tetapi karena keterpanggilan dan rasa kasihan pada anak-anak.
“Kita bukan mau cari nama tapi mungkin saja dengan sedikit bantuan yang kita berikan bisa membantu anak-anak dan orang tuanya,” tandas nya.
Ia juga yakin anak-anak yang diasuhnya adalah berkat sehingga banyak pula berkat yang diterima untuk dibagikan.
Bantuan makanan, sembako dan pakaian layak pakai bukan saja dibagikan kepada anak-anak di Posko rumahnya namun dibagi secara merata pada 4 posko lainnya.
Ia juga rajin mengontrol penggunaan wifi oleh anak-anak agar memastikan kalau anak-anak sedang belajar dan bukan asyik bermain game.
Alva Bernando Haba (13), salah seorang anak yang juga tergabung dalam posko ini mengaku sangat terbantu karena mereka kehilangan tempat tinggal.
“Kami merasa terbantu apalagi ada wifi gratis sehingga kami mudah mengerjakan tugas dan melakukan sekolah online,” ujarnya.
Selain itu mereka juga rutin mendapat bantuan seragam, peralatan sekolah dan baju layak pakai.
Bripka Honny juga memiliki harapan besar agar anak-anak bisa mendapatkan pendidikan dengan baik
Setiap hari pun anak-anak diajarkan prokes dan diingatkan rajin memakai masker serta dibagikan masker gratis.
Zeth Batmalo, SH., MH., Lurah Oebufu juga mengapresiasi dan berterima kasih kepada Bripka Honny Bait karena peduli dan membantu anak-anak korban bencana.
“Kepedulian ini sangat membantu pemerintah dan pemerintah salut kepada Bripka Honny karena bisa menjadi motivasi bagi orang lain,” ujarnya.
Saat ini pihaknya terus membangun koordinasi dengan pemerintah dan BPBD dalam rangka relokasi warga.
Dari 164 KK terdampak dan kehilangan tempat tinggal, saat ini 137 KK menjadi prioritas dan sudah direlokasi secara bertahap di Kelurahan Manulai II Kecamatan Alak Kota Kupang dengan mendapat bantuan perumahan tipe 36. (mel)