Kupang, penatimor.com – Rapat pleno terbuka rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara Pemilu 2019 tingkat Provinsi NTT telah berakhir.
Tahapan ini berlangsung dengan aman, tertib, lancar dan transparan di Aula Hotel Sahid T-More, Jl. Piet A. Tallo, Kelurahan Oesapa Selatan, Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang, kemudian dilanjutkan untuk finalisasi di kantor KPU Provinsi NTT.
Pleno berlangsung dari Selasa (7/5/2019) dan berakhir Minggu (12/5/2019) malam ditandai dengan deklarasi damai para peserta pleno.
Suksesnya pelaksanaan pleno ini tidak terlepas dari peran aktif semua pihak, khususnya KPU NTT sebagai penyelenggara di tingkat provinsi.
Pleno juga mendapat pengawalan dan pengamanan melekat dari aparat kepolisian dan TNI.
Keberhasilan pelaksanaan pleno tingkat Provinsi NTT ini diapresiasi sejumlah pihak.
Ketua Perhimpunan Parisada Hindu Dharma (PHDI) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Wayan Darmawan, mengatakan, kita patut bersyukur atas sukses, aman, lancar, tranparan, jurdil dan demokratisnya pelaksanaan Pileg dan Pilpres di Provinsi NTT.
Pencapaian ini menurut dia, dapat terjadi karena kedewasaan berpolitik masyarakat yang didukung kualitas keimanan.
Selain itu, kesiagaan Polri didukung TNI serta partisipasi masyakat menjaga suasana kondusif juga patut diapresiasi.
“Tentu suasana kondusif tetap kita jaga dan rawat dengan baik secara bersama-sama. Kondisi yang damai ini tentu akan menjadi modal berharga dalam mencapai NTT bangkit mewujudkan masyarakat sejahtera,” kata Wayan Darmawan.
Pengamat politik dari Universitas Muhammadiyah Kupang (UMK), Dr. Ahmad Atang, MSi., mengapresiasi penyelenggaraan Pemilu di NTT berjalan aman dan lancar.
Dan proses pleno rekapitulasi di KPU Provinsi NTT tidak mengalami kendala yang luar biasa.
Dan hal ini menurut Ahmad Atang, menunjukkan bahwa para penyelenggara itu telah melaksanakan tugasnya secara transparan, obyektif, jujur dan adil, profesional serta demokratis.
Untuk itu, dia berharap apapun hasil yang dicapai dari proses politik ini, semua harus menerima, baik yang menang juga melihat ini sebagai amanah rakyat yang harus diemban.
Sementara bagi yang belum beruntung juga harus menerima hasil ini, dan optimistis bahwa Tuhan sudah memberikan panggung yang lain.
“Karena itu kita berharap bahwa para politisi dan partai politik, tim sukses dan lainnya harus menerima hasil Pemilu secara elegan, bahwa kalah menang itu biasa dalam sebuah proses demokrasi,” harap Ahmad Atang.
Pengamat politik dari Universitas Katolik Widya Mandira (Unwira) Kupang, Mikhael Rajamuda Bataona, mengatakan, secara umum kinerja KPUD NTT dan Bawaslu NTT pada Pemilu kali ini cukup baik.
Dengan melihat beberapa indikator secara umum, menurut Mikhael kinerja mereka cukup baik.
“Provinsi NTT bagaimanapun juga secara geografis sangat menantang. Tetapi bisa dilihat bahwa para petugas di lapangan baik dari unsur KPU dan Bawaslu, juga kepolisian, bisa mengatasi berbagai tantangan tersebut,” kata dia.
Proses Pemilu di NTT, lanjut Mikhael, secara umum sudah berlangsung aman dan para penyelenggara umumnya telah bertindak inklusif.
Pengamat politik Maksimus Ramses Lalongkoe juga mengapresiasi pelaksanaan pleno tingkat KPU Provinsi NTT yang berjalan aman, tertib dan lancar.
“Proses Pemilu itu berjalan sesuai yang diharapkan, dan kita perlu apresiasi positif. Pihak-pihak yang terlibat mengawasi Pemilu berjalan baik sehingga tak menemukan masalah saat proses pleno. Saya kira hal seperti perlu ditumbuhkan sehingga menghasilkan Pemilu yang berkualitas,” singkat Ramses yang juga Direktur Eksekutif Lembaga Analisis Politik Indonesia (L-API).
Koordinator Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) Petrus Salestinus, SH., juga menyampaikan proficiat atas suksesnya pelaksanaan pleno tingkat KPU NTT tersebut.
“Pleno tingkat provinsi berjalan aman dan lancar. Transparan, jujur dan adil, demokratis, dan penuh kedamaian. Penyelenggara kerja bagus dan kita patut mengapresiasi kinerja mereka, karena pemilu yang begitu berat, rumit dan melelahkan bahkan menegangkan telah kita semua lewati dan berkat kerja keras teman-teman KPU secara keseluruhan khususnya di NTT,” kata Petrus.
“Kita wajib mensyukuri keberhasilan KPU NTT karena secara tepat waktu dan juga dalam memberikan pelayanan. Aparatnya merespons dan melayani dengan baik dan ini sangat bagus sebagai bentuk pelayanan publik yang semakin membawa citra KPU NTT semakin dipercaya oleh rakyat,” lanjut sosok advokat senior Peradi tersebut.
Ketua DPD KNPI NTT, Hermanus Th. Boki mengatakan, Pemilu 2019 telah dilaksanakan dan semua tahapan atau proses berjalan dengan baik, aman, lancar dan sukses.
Kesuksesan Pemilu 2019 ini menurut dia, atas kesadaran, kerja sama dan partisipasi semua pihak bagi pertumbuhan dan perkembangan demokrasi di bangsa dan daerah ini.
Karena itu, dia menyampaikan terima kasih atas kesuksesan bersama yang telah diraih dalam Pemilu 2019, serta apresiasi setinggi-tingginya bagi penyelenggara Pemilu, pengawas Pemilu, TNI-Polri, insan pers, dan semua pihak yang telah turut berpartisipasi aktif mengawal dan mensukseskan pelaksanaan Pemilu 2019 di NTT.
“Pemilu 2019 telah selesai dilaksanakan dengan hasil yang sangat luar biasa. Karena itu, saya mengimbau kepada semua pihak untuk secara bersama dan bertanggung jawab terus merajut kebersamaan, menjaga persatuan dan kesatuan serta bersama menjaga daerah dan bangsa Indonesia, khususnya NTT yang sama-sama kita cintai,” harap Hermanus.
Tokoh muda NTT ini sampaikan, perbedaan pilihan politik pada proses demokrasi itu hal lumrah, dan bukan berarti perbedaan pilihan itu membuat kita berbeda apalagi bermusuhan serta membenci satu dengan yang lainnya.
Sementara itu, Ketua Pengurus Pemuda GMIT David Natun, juga mengapresiasi pelaksaan pleno tingkat KPU Provinsi NTT.
“Kita syukuri berkat Tuhan atas terselenggaranya Pemilu yang aman, damai, jurdil dan demokratis,” kata David.
Menurut dia, Pemuda GMIT sejak Pemilu Serentak untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Wali Kota, Bupati dan Gubernur, sudah terlibat dan memastikan prosesnya berlangsung dengan berkualitas aman dan damai.
Karena bagi David, proses politik merupakan bagian dari cerminan kedewasaan dalam memahami kepelbagaian dan dinamika kehidupan sosial kemasyarakatan dan bentuk tanggung jawab moril sebagai warga negara sekaligus warga gereja.
“Kami melakukan kegiatan mempertemukan para kandidat, doa bersama, pemaparan visi misi dan terlibat dalam kegiatan bersama penyelenggara (KPU) dan Pengawas (Bawaslu),” imbuh dia.
Komitmen Pemuda GMIT, lanjut David adalah memastikan politik dan demokrasi berkualitas. Sejak tahapan awal hingga penetapan bahkan mengawal hasil pemilu agar benar-benar berhasil demi kesejahteraan.
Sama halnya dengan Pilpres dan Pemilu Legislatif 2019. Sejak tahapan pendataan pemilih, penetapan calon, kampanye hingga pemilihan berlangsung Pemuda GMIT terlibat dengan sangat aktif.
Bekerja sama dengan Bawaslu dan KPU, Kepolisian Daerah untuk sosialisasi pemilu aman, damai, jurdil dan demokratis.
Ada kegiatan yang diinisiasi KPU dan Bawaslu, ada yang Pemuda GMIT inisisasi dan selenggarakan sebagai organisasi.
Di setiap kesempatan kegiatan pemuda baik di Jemaat, Klasis dan Sinode, David katakan pihaknya tetap mendengungkan: No Golput, No Hoax, No Politisasi Sara, No money politik, No Ujaran kebencian, tapi ikut memilih Yes, memilihlah sesuai hati nurani Yes, pemilu damai aman dan bermartabat Yes.
“Kami deklarasi Pemilu Damai bersama Polda, KPU, Bawaslu, talk show di TV untuk pemilu damai dan deklarasi damai bersama Pemuda GMIT 46 klasis,” jelas David.
Dia beryukur pada Tuhan, karena semua tahapan berjalan dengan aman, damai dan lancar.
“Tentu ini buah dari kerja keras semua kita termasuk kami Pemuda GMIT. Kami yakin KPU, Bawaslu telah dan akan terus bekerja sesuai aturan yang berlaku menuju penetapan hasil pada waktu mendatang. Kita semua menanti waktu tersebut dan tetap berkomiten mengawal pemilu damai, aman, jurdil dan demokratis,” imbuh David.
Yang terpilih, diharapkan untuk memaksimalkan pelayanan bagi kebaikan dan kesejahteraan sebab kepercayaan telah diberikan.
“Bagi yang belum terpilih mari hargai semua proses, sebab tentu ada waktu dan rencana Tuhan yang indah bagi basodara terkasih. Kompetisi untuk memperoleh suara rakyat sudah selesai, giliran ke depan kita bersama bekerja nyata bagi perubahan dan kemajuan daerah kita NTT,” tandas David Natun. (*/wily)