UTAMA  

Kades Hadakewa Wakili 3.200 Kades di NTT Dampingi Presiden ke India

Kades Hadakewa Wakili 3.200 Kades di NTT Dampingi Presiden ke India

Lewoleba, penatimor.com – Kementerian Desa menetapkan Klemens Kewaaman, Kepala Desa Hadakewa, Kecamatan Hadakewa, Kabupaten Lembata, NTT, untuk mewakili 3.200 desa di NTT untuk mendampingi Presiden Joko Widodo yang akan melawat ke India pada 3 September 2019.

Desa Hadakewa, Kecamatan Lebatukan, Kabupaten Lembata adalah salah satu dari 6 desa tematik yang ditetapkan Pemkab Lembata, yang memiliki sumber daya alam dan manusia yang bisa ditingkatkan untuk menyejahterakan desa.

“Saya sangat terkejut dengan pilihan ini. Nyaris tidak percaya atas pilihan pihak Kemendes. Mewakili seluruh rakyat saya di Desa Hadakewa, saya sangat berterimakasih atas penetapan ini. Ini menjadi pemicu agar saya dapat bekerja lebih giat untuk mewujudkan pencapaian kesejahteraan rakyat. Saat ini saya sedang mengurus visa dan paspor lawatan ke
India. Saya ditentukan Kemendes untuk mewakili NTT untuk bersama-sama Presiden RI, Bapak Joko Widodo berkunjung ke India pada awal September nanti,” ujar Klemens Kewaaman seperti dilansir Mediaindonesia.Com, Rabu (21/8).

Kepala desa lulusan Fakultas Teknik Elektro, Universitas Hassanudin Makassar itu menuturkan, saat ini pihaknya tengah memanfaatkan dana desa untuk pengembangan Bumdes. Tidak tanggung-tanggung, kepala desa paling inovatif ini menargetkan PAD sebesar Rp100 Juta pada 2019 atau meningkat tajam dari RP5 juta pada 2015.

Target ini ternyata tidak muluk-muluk. Sebab Klemens melakukan penyertaan modal kepada Bumdes senilai Rp500 juta per tahun.

Ia merinci Rp400 juta dana yang diterima dari kabupaten sebagai penyertaan model sebagai desa tematik, ditamnah Rp100 juta dana desa yang dialokasikan untuk Bumdes yang mengelola ikan teri Hadakewa dari hulu hingga hilir.

“Menurut saya, mengukur derajad kesejahteraan rakyat di desa itu sederhana saja. Rakyat tidak bokeh bingung. Hari ini makan apa, bagaimana caranya mendapatkan uang, berapa banyak uang yang bias untuk memenuhi kebutuhannya. Kalau sudah kebingungan, saya pastikan rakyat saya belum sejahtera. Dan saat ini saya dapat memastikan sebagian besar rakyat saya sudah memiliki pegangan hidup,” terang Klemens.

Bupati Lembata, Eliazer Yentji Sunur menegaskan, Pemkab Lembata, NTT terus mendorong agar pemerintah desa semakin kreatif dan fokus memanfaatkan dana desa guna meningkatkan derajad kesejahteraan masyarakat Desa. Salah satu cara adalah menetapkan 6 Desa di Lembata sebagai Desa Tematik. Penetapan Desa Tematik itu disusul dengan
penyertaan modal bagi pengembangan usaha ekonomi produktif, 200 juta per tahun. Selain itu, Pemkab Lembata pun menggelar Bursa Inovasi Desa guna
menumbuhkan usaha ekonomi kreatif di desa. Kondisi ini didukung kebijakan dana desa yang meningkatkan porsi anggaran, untuk rakyat yakni 30% untuk fisik dan 70% untuk pemberdayaan. (mediaindonesia.com/wil)

error: Content is protected !!