UTAMA  

Jelang Pilkada Serentak, Kapolda NTT Ingatkan Anggotanya Hindari Politik Praktis dan Jaga Netralitas

Jelang Pilkada Serentak, Kapolda NTT Ingatkan Anggotanya Hindari Politik Praktis dan Jaga Netralitas

Kupang, penatimor.com – Kapolda NTT Irjen Pol Drs Hamidin meminta anggota Polri di Polda NTT dan Polres jajaran agar menjaga komitmen dan netralitas, serta tidak terlibat dalam kegiatan politik praktis, yang dapat menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap Polri.

Permintaan ini disampaikan Kapolda NTT kepada anggota Polda NTT, Jumat (17/1/2020) di Mapolda NTT.

Pada tahun 2020 ini, sembilan kabupaten dari 22 kabupaten/kota di NTT menggelar pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak, yakni, tiga di Pulau Flores, dua di Pulau Sumba, tiga di Pulau Timor dan Sabu Raijua.

Kesembilan kabupaten yang menggelar pilkada tersebut adalah Kabupaten Manggarai, Manggarai Barat dan Ngada di Pulau Flores, Sumba Timur, Sumba Barat di Pulau Sumba, Kabupaten Sabu Raijua, serta Belu, Malaka dan Timor Tengah Utara (TTU) di Pulau Timor.

Polri pun perlu mempersiapkan diri untuk mengamankan setiap tahapan pilkada tersebut mulai dari penentuan bakal calon sampai dengan pada penetapan pemenang hasil pilkada dan pelantikan kepala daerah terpilih nantinya.

Berdasarkan perkiraan intelejen terdapat berbagai potensi kerawanan, yang memerlukan perhatian serius Polri untuk diantisipasi sejak dini agar tidak berkembang menjadi gangguan nyata, yang dapat mengganggu dan menghambat penyelenggaraan pilkada serentak tahun 2020 ini.

Berbagai potensi kerawanan tersebut, dapat terjadi dalam setiap tahapan, baik berupa pelanggaran administrasi maupun tindak pidana pilkada.

“Mari kita laksanakan tugas dan tanggung jawab Polri secara profesional, proporsional, obyektif dan akuntabel dengan dilandasi kode etik profesi dan moralitas yang tinggi sehingga harapan masyarakat yang mendambakan rasa aman dan nyaman dalam kehidupannya dapat kita penuhi,” ujar jenderal bintang dua ini.

Kapolda juga meminta anggota Polri memetakan setiap kerawanan Kamtibmas, khususnya pada setiap tahapan pilkada 2020, serta melakukan deteksi dini dengan mengoptimalkan fungsi intelijen, didukung bhabinkamtibmas, untuk mengetahui dinamika dan fenomena yang berkembang di masyarakat.

Sehingga setiap permasalahan yang berpotensi mengganggu jalannya pilkada serentak tahun 2020 ini, dapat diantisipasi sedini mungkin, dan tidak menimbulkan dampak yang lebih luas.

“Bagi segenap anggota Polri, jaga komitmen dan netralitas, serta tidak terlibat dalam kegiatan politik praktis, yang dapat menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap Polri,” tegas Kapolda NTT.

Anggota Polri juga diimbau menghindari tindakan yang tidak simpati dan arogan, yang tidak mencerminkan perilaku seorang pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat dimanapun berada dan bertugas serta menjaga kesatuan dan persatuan intern Polri maupun dengan masyarakat, instansi pemerintah baik sipil maupun militer,’

Kapolda berharap jajarannya selalu mengantisipasi dan waspada terhadap upaya-upaya pihak tertentu yang ingin mengacaukan suasana dengan melakukan teror di tempat-tempat keramaian, tempat-tempat ibadah dan sekolah-sekolah yang menjadi sasaran melalui peningkatan kemampuan patroli dialogis. (wil)

error: Content is protected !!