UTAMA  

Jelang Pilkada, Ketum Laskar Timur Indonesia Imbau Hindari Hoax dan Ujaran Kebencian

Jelang Pilkada, Ketum Laskar Timur Indonesia Imbau Hindari Hoax dan Ujaran Kebencian

Kupang, penatimor.com – Ketua Umum Laskar Timor Indonesia (LTI) Pdt. Adi William Adindy mengimbau agar masyarakat NTT menolak segala berita hoax dalam rangka pilkada serentak di sembilan kabupaten di Provinsi NTT.

Menurut dia, Pilkada serentak tahun 2020 di NTT merupakan pesta demokrasi yang harus disukseskan dan disambut dengan sukacita.

“Untuk itu seluruh lapisan masyarakat khususnya yang ada di Kota Kupang dan Provinsi NTT pada umumnya agar menolak segala berita hoax,” kata Pdt. Adi William kepada wartawan, Rabu (29/1/2020) petang.

Dia juga mengajak seluruh lapisan masyarakat khususnya pemuda, untuk bersama-sama mensukseskan Pilkada 2020 dengan tidak terpengaruh berita hoax dan menolak isu SARA dan ujaran kebencian.

“Mari kita bersama-sama menjaga kerukunan antar umat beragama dan mendukung penuh Polda NTT dalam menjaga Kamtibmas yang aman dan kondusif selama pelaksanaan Pilkada serentak di wilayah Provinsi NTT pada tahun 2020,” ajaknya.

“Pengalaman membuktikan bagi kita bahwa ada banyak masalah yang timbul penyebabnya bukan karena hal-hal yang prinsip, tetapi karena berita-berita hoax dan ujaran kebencian. Oleh karena itu sebagai Ketua Umum Laskar Timor Indonesia, saya imbau agar seluruh pemuda di Kota Kupang dan di NTT pada umumnya, untuk menghindari dan melawan yang namanya berita hoax,” sambung dia.

Masih menurut Pdt. William, informasi yang kita terima tidak jelas kebenarannya agar tidak turut serta untuk menyebarluaskan informasi tersebut terutama dalam masa masa kampanye Pilkada.

Dia juga mengharapkan kepada para kandidat dan para tim sukses agar betul-betul menghindari dan tidak lagi menggunakan isu SARA, suku dan agama untuk kendaraan politik.

“Karena berbicara tentang politik merupakan hak pribadi setiap individu. Artinya, setiap orang mempunyai pertimbangan sendiri-sendiri,” imbuhnya.

Sehingga cara-cara demikian akan membangun tembok atau sekat-sekat yang sangat mudah menjadi suatu alat pemicu terjadinya konflik horizontal antar sesama anak bangsa yang ada di NTT.

“Marilah kita belajar politik secara dewasa dengan cara politik yang selalu mengedepankan kesantunan dalam berpolitik. Lebih baik bersaing lewat program-program agar mendapat simpati dari para masyarakat atau pemilih,” tandasnya.

“Marilah berkampanye secara santun dan etis dengan cara-cara yang dewasa, dengan cara-cara yang cerdas. Saya percaya ketika ini dilakukan, maka NTT akan aman dan damai, agar Pilkada tahun ini dapat berjalan dengan aman dan damai sehingga melahirkan pemimpin-pemimpin yang baik dan bisa membangun serta mengangkat derajat daerah ini menjadi lebih baik,” pungkasnya. (wil)

error: Content is protected !!