Kupang, Penatimor.com – Setelah sekian lama berkeliling ke pelosok, hari ini, Senin (17/6/2019) Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat kembali memimpin apel kesadaran, bersama seluruh ASN Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTT. Dalam arahannya, Viktor menegaskan setiap aparatur segera membenahi dan meningkatkan kualitas diri.
“Setiap orang yang tidak upgrade diri, pasti ketahuan, akan kelihatan. Eselon dua akan segera terisi. Kita tidak boleh hanya habis di kata-kata saja, lalu bekerjanya tidak jelas,” ucap Gubernur Viktor yang menilai kinerja para ASN masih belum maksimal.
Gubernur Viktor kembali mengingatkan pentingnya semangat kerja. Dalam semangat itu, dirinya tidak ingin pendekatan struktural. Posisi atau struktur jabatan eselonering, tidak boleh menjadi penghalang perubahan.
“Diperlukan semangat, etos kerja, kemampuan beradaptasi dengan pemikiran-pemikiran saya dan pak Yosef Nae Soi sebagai Wakil Gubernur. Dari kantor ini, perubahan Nusa Tenggara Timur harus dilakukan,” katanya.
Dalam sisa masa jabatannya bersama Wakil Gubernur NTT, mereka ingin merubah pola pikir dan pola kerja para abdi negara dan abdi masyarakat itu. Empat tahun tiga bulan lagi, sisa masa kerja mereka itu disebutnya.
“Kita musti rubah mindset, untuk bergerak maju. Provinsi dengan keterbatasan yang luar biasa seperti kita ini, tidak bisa maju dengan cara kerja biasa-biasa, tidak bisa dengan ewu pakewuh,” kata Viktor seraya mengingatkan untuk tetap menjaga kebersihan kota.
Menurutnya, para pegawai juga harus menggunakan cara berpikir seperti orang miskin. Berempati, merasakan bagaimana kesulitan orang di desa, hidup dalam berbagai keterbatasan. Dia pun menyebutkan tuntutan cara bekerja, seperti orang kelaparan. Jika tidak segera ditolong, pasti mati.
“Karena itu, kita perlu semangat yang luar biasa, konsisten, punya komitmen dan profesionalis. Tidak boleh berpikir liniear. Cara berpikirnya adalah, bagaimana bila saya hidup menderita di desa-desa? Dalam kondisi seperti ini, apa yang harus saya lakukan,” katanya mengilustrasikan betapa sulitnya hidup menjadi orang miskin.
Dalam apel yang juga dihadiri Wakil Gubernur NTT, Sekretaris Daerah bersama para Asiten dan Staf Ahli serta pimpinan perangkat daerah itu, turut dibacakan 37 nama ASN yang pensiun. Mereka memasuki masa purna bakti pertanggal 1 Juli 2019. (R2)