Menakar Calon Kuat Pilkada Lembata 2024: Popularitas, Elektabilitas, dan ‘Isi Tas’

Menakar Calon Kuat Pilkada Lembata 2024: Popularitas, Elektabilitas, dan 'Isi Tas'

LEWOLEBA, PENATIMOR – Teka-teki siapa calon Bupati Lembata 2024 mulai terlihat terang.

Sejumlah partai mulai memunculkan kader-kader andalan untuk bertarung di Pilkada Lembata tahun depan.

Sudah ada beberapa nama potensial yang diprediksi akan maju pada pemilihan calon Bupati (Cabup) Lembata.

Misalnya dari kubu Partai Demokrat, meskipun masih berproses, namun nama Drs Marsianus Jawa, M.Si., disebut-sebut paling berpeluang mendapat rekomendasi bertarung di Pilkada Lembata 2024, jika dibandingkan dengan bakal calon lainnya, seperti Thomas Ola Langoday, Hilarius Lukas Kirun, dan Gabriel Suku Kotan.

Partai Demokrat Lembata juga disebut-sebut saat ini tengah intensif membangun komunikasi politik dengan sejumlah partai politik, seperti PKB dan PAN untuk berkoalisi.

Sementara itu, dr. Yeremias Ronaldy Sunur alias Jimmy Sunur, menjadi satu-satunya Bakal Calon Bupati Lembata dari Partai Golkar, setelah menyinggirkan bakal calon lainnya, seperti Thomas Ola Langoday, Wihelmus Sodi Manuk, Marianus Wihelmus Lawe, dan Tarsisius Uru Apelabi.

Jimmy Sunur hampir pasti mendapat tiket untuk bertarung di Pilkada Lembata 2024 dari partai berlambang pohon beringin itu, setelah menyatakan kesanggupannya membiayai survei.

Selain beberapa nama beken di atas, adapula bakal calon lainnya seperti John Batafor dari Partai NasDem, Yohanes Brino Tolok dari PDIP, Apolonaris Mayan, S.Pd., Drs. Sinun Petrus Manuk, dan beberapa bakal calon lainnya.

Fredy Wahon, salah satu pengamat politik di Lembata, menilai kehadiran Marsianus Jawa yang bukan putra daerah Lembata menjadi Bakal Calon Bupati Lembata adalah sejarah baru di Kabupaten Lembata.

Sebab, Marsianus adalah putra asli Nagekeo yang hanya setahun menjadi Penjabat Bupati Lembata.

“Ini sejarah baru. Lembata menciptakan sejarah dalam pesta demokrasi, bakal calon bupati bukan dari putra daerah. Ini pertama kali di Indonesia, selain DKI Jakarta”, ungkap Fredy Wahon.

Fredy menjelaskan kehadiran Marsianus Jawa sebagai bentuk kecintaan masyarakat Lembata, pasalnya sekalipun waktu menjabat sebagai Penjabat Bupati Lembata hanya satu tahun.

“Kehadiran MJ sebagai bukti kedewasaan demokrasi di Lembata. Kita ingin pemimpin Lembata ke depan adalah benar benar menjadi pemimpin untuk semua orang Lembata. Tidak terkotak kotak. Dan MJ adalah solusi yang paling tepat. Beliau masih dicintai masyarakat Lembata dan MJ, sudah terbukti menyelesaikan banyak masalah di Lembata yang menahun saat beliau menjadi Penjabat,” ungkap Fredy Wahon.

Ia menegaskan kehadiran Marsianus Jawa menjadi bukti Lembata adalah miniatur Demokrasi Indonesia.

Selain itu, MJ yang menjabat Penjabat Bupati Lembata selama 2 tahun 2 bukan ini ia dipandang memiliki keberanian dan sikap yang tegas dalam memutuskan suatu kebijakan.

Masih segar dalam ingatan rakyat Lembata, menjelang selesai masa baktinya di Lembata, kolaborasi Marsianus Jawa dan Kapolres Lembata, Vivick Tjangkung telah memberikan effect kejut bagi mafia BBM yang telah beranak-pinak di Lembata.

Kolaborasi Marsianus Jawa dan Vivick Tjangkung setidaknya mempersempit ruang gerak mafia BBM yang diduga terdiri dari politisi, pejabat, pengusaha, Aparat Penegak Hukum dan rakyat biasa.

Selain itu, Marsianus Jawa pun banyak menyelesaikan masalah di tingkat desa hingga kabupaten.

Parpol, Elektabilitas, dan Logistik

Sebelumnya, Wakil Ketua DPP Partai Demokrat, Beny Kabur Harman (BKH) saat Rapat Kerja Daerah (Rakerda) II Partai Demokrat NTT di Aula Hotel Sasando Kupang, Jumat (3/5/2024), menyampaikan terima kasih kepada seluruh Bakal Calon Kepala Daerah di NTT yang telah mendaftar di Partai Demokrat.

“Kami punya cita-cita, visi, dan misi. Selamat datang di Partai Demokrat, ikuti mekanisme yang objektif. Kami akan siapkan lembaga survei yang independen agar keputusan berdasarkan hasil survei,” ujar BKH.

Ia berharap para bakal calon kepala daerah yang sudah mendaftar tidak merasa kurang hati jika hasil survei tidak memungkinkan untuk didukung.

Partai politik, elektabilitas, dan logistik, kata BKH, menjadi modal utama dalam Pilkada 2024.

Idealnya, partai yang membiayai calon, namun kondisi partai politik yang tidak memungkinkan maka harus sama-sama mencari solusi.

“Partai Demokrat tidak punya duit, tapi punya semangat untuk mencari pemimpin yang siap mengabdi bagi masyarakat,” ujarnya.

Lantas siapa paling kuat menang Pilkada Lembata?

Beberapa pengamat politik mengungkapkan, ukuran standar Pilkada paling tidak ada tiga: popularitas, elektabilitas, dan ‘isi tas’.

Oleh karena itu, ketiga-tiganya harus dimiliki masing-masing kandidat.

“Siapa yang memiliki popularitas, lalu elektabilitasnya tinggi, lalu isi tasnya besar atau banyak, itu punya potensi menang,”.

Hingga saat ini belum bisa ditentukan mana yang paling potensial dari kandidat-kandidat tersebut.

Bukan tanpa alasan, karena saat ini belum ada lembaga survei yang memotret elektabilitas, sehingga masih terlalu dini apabila menilai mana yang paling kuat.

“Nah kalau nanti sudah ada elektabilitas dari kandidat-kandidat itu, ya akan kelihatan siapa yang punya potensi, yang kuat, yang unggul, yang menang nanti dengan simulasi pasangan masing-masing,”.

Begitu juga terkait dengan koalisi partai. Hingga kini masih dinamis dan belum terlihat arah koalisi partai di Pilkada Lembata 2024.

“Karena kita belum tahu juga yang pastinya siapa yang maju, siapa juga yang nanti jadi wakil, pasangannya dengan siapa. Jadi sifatnya hari ini belum bisa membaca soal arah koalisi itu, sifatnya masih cair, masih dinamis begitu,”.

Parameter kuat atau tidaknya calon pemimpin daerah berpacu pada elektabilitas kandidat itu sendiri.

“Jadi kita harus lihat nanti elektabilitasnya berapa. Kalau masalah kuat, ya cukup kuat juga sih. Jadi, menurut saya, semua masih punya potensi kesempatan yang samalah,”.

Harapannya, Bupati Lembata mendatang memiliki sikap peduli dan perhatian kepada masyarakat.

“Sebenarnya masyarakat itu membutuhkan bupati yang perhatian kepada masyarakat. Yang miskin dibantu, kesehatan susah dibantu, pendidikan dibantu, begitu saja sebenarnya”.

“Masyarakat Lembata tidak neko-neko. Pemimpinnya baik, banyak membantu, ya masyarakat pasti akan memilih begitu”.

Hal senada juga dikatakan salah seorang warga Lembata. Harapannya, pemimpin Lembata mendatang merupakan sosok yang mampu memperhatikan kebutuhan masyarakat.

“Harapannya akses jalan, karena banyak jalan ini kondisinya rusak, banyak yang berlubang ataupun bergelombang. Penerangan jalan juga gelap”.

“Pemerataan fasilitas sekolah juga penting karena di Lembata masih memprihatikan kondisi sekolah dan juga kesejahteraan gurunya”. (bet)