Sentuhan Lembut “Trio Arswa” dalam Operasi Keselamatan Turangga 2025

Sentuhan Lembut "Trio Arswa" dalam Operasi Keselamatan Turangga 2025

KUPANG, PENATIMOR – Matahari mulai condong ke barat ketika kendaraan-kendaraan melintas di perempatan jalan utama Kabupaten Kupang.

Angin sore berhembus lembut, membawa aroma aspal yang tersiram matahari seharian.

Di tengah keramaian lalu lintas, tiga sosok perempuan dengan seragam dinas berwarna cokelat tampak bergerak lincah, menyapa pengendara dengan senyum ramah. Mereka adalah Trio Arswa, tiga Polwan cantik yang tengah menjalankan tugas dalam Operasi Keselamatan Turangga 2025.

Trio Arswa adalah julukan bagi tiga Polwan inspiratif yang menjadi bagian dari Satgas Ops Keselamatan Turangga 2025 Polres Kupang.

Mereka adalah Iptu Arina Eklesia Behi, S.H., Ipda Nadhira Bella Safhira, S.Tr.K., dan Ipda Warda Aulia Rahma, S.Tr.K.

Ketiganya bukan sekadar polisi lalu lintas biasa, tetapi sosok yang menghadirkan kehangatan dan edukasi bagi masyarakat dengan pendekatan yang humanis.

Iptu Arina, sang Kasatlantas sekaligus Kasatgas Preventif, memiliki aura kepemimpinan yang kuat. Dengan suara lembut namun tegas, ia menyampaikan edukasi mengenai pentingnya keselamatan berkendara.

Sering kali, ia terlihat menegur pengendara yang melanggar, tetapi selalu dengan cara yang elegan, tanpa nada mengancam.

“Kami ingin masyarakat sadar, bukan sekadar takut,” ujarnya suatu ketika saat memberikan pengarahan di depan sekelompok pelajar SMA yang tengah mengikuti sosialisasi lalu lintas.

Sementara itu, Ipda Bella Safhira, yang menjabat sebagai Kanitregident, lebih sering turun langsung ke jalanan. Senyum manisnya menjadi senjata utama saat ia menghentikan pengendara yang tidak menggunakan helm atau melanggar marka jalan.

“Bang, helmnya mana? Jangan sampai nyawa kita jadi taruhan,” katanya kepada seorang pengendara motor.

Alih-alih merasa takut, pengendara itu justru tersenyum malu dan berjanji untuk lebih tertib.

Ipda Warda Aulia Rahma, sang Kanit Turjawali, juga tak kalah sigap. Ia tak hanya memastikan arus lalu lintas tetap lancar, tetapi juga selalu siap membantu pengendara yang mengalami kesulitan.

Tak hanya itu, Trio Arswa juga terus menyampaikan pesan kepada para pengendara tentang keselamatan berlalu lintas. Mereka berbicara dengan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami, membuat pesan-pesan penting mengenai keselamatan berkendara tersampaikan dengan efektif.

Masyarakat pun mulai mengenal mereka bukan hanya sebagai penegak hukum, tetapi juga sebagai sahabat di jalan raya.

Dalam setiap tugasnya, Trio Arswa membuktikan bahwa polisi tidak selalu harus bersikap keras dan menakutkan. Dengan pendekatan yang lebih humanis, mereka berhasil mengubah cara pandang masyarakat terhadap kepolisian.

Banyak pengendara yang kini merasa lebih nyaman ketika berinteraksi dengan petugas, karena tahu bahwa mereka tidak hanya akan ditegur, tetapi juga akan diberikan edukasi yang membangun.

Operasi Keselamatan Turangga 2025 masih terus berjalan, dan Trio Arswa tetap berada di garis terdepan, menjalankan tugas dengan penuh dedikasi.

Mereka bukan sekadar polisi, tetapi juga inspirasi bagi banyak orang. Di tengah teriknya jalanan Kupang, mereka membawa kesejukan, membuktikan bahwa penegakan hukum dan pelayanan publik bisa berjalan beriringan dalam harmoni.

Ketika senja mulai turun dan lampu-lampu jalan mulai menyala, ketiga Polwan ini masih berdiri tegak di tengah perempatan. Dengan senyum yang tak pernah pudar, mereka terus menjaga keselamatan pengguna jalan.

Trio Arswa bukan hanya bidadari lalu lintas, mereka adalah simbol pengabdian, kehangatan, dan harapan bagi keselamatan berlalu lintas di Kabupaten Kupang. (mel)

error: Content is protected !!