SUASANA haru dan semangat menggelora memenuhi Aula Sekretariat KONI NTT pada Rabu, 31 Juli 2024 petang. Hari itu menjadi saksi penting ketika Kontingen Sepak Bola NTT resmi dilepas untuk berlaga di PON XXI Aceh-Sumut.
OBED GERIMU, Kupang
WAKIL Ketua KONI NTT, Frits Bria Seran, dengan bangga memimpin acara pelepasan yang dihadiri oleh para pemain, pelatih, dan official yang siap mengharumkan nama Nusa Tenggara Timur di kancah nasional.
Ridwan Sujana Angsar, Wakil Ketua Asprov PSSI NTT sekaligus Manajer Tim Sepak Bola NTT, hadir memimpin kontingen yang terdiri atas 23 pemain, 2 pelatih, 2 kit man, dan 3 official.
Dalam sambutannya, Ridwan mengingatkan betapa langkanya kesempatan ini.
“Ini baru kali ketiga dalam sejarah sepak bola NTT, kita lolos ke PON. Sejak PON pertama di Solo hingga sekarang di Aceh-Sumut, hanya tiga kali NTT lolos. Ini luar biasa. Keberhasilan ini berkat kerja keras kalian,” katanya.
Ia melanjutkan dengan menekankan pentingnya doa dan dukungan dari seluruh masyarakat NTT.
“Kelolosan tim PON ini tidak lepas dari andil kalian semua. Kami juga memohon doa restu dari seluruh masyarakat NTT, baik yang ada di NTT maupun diaspora yang berada di luar NTT. Doakan anak-anak NTT agar bisa mengukir sejarah,” harap Ridwan.
“Kesempatan saat ini berbeda dengan esok. Saat ini kalian adalah pelaku sejarah, dan anak cucu kita nanti akan menceritakan kehebatan kalian. Itu akan menjadi legenda untuk NTT,” tambahnya dengan penuh harapan.
Ridwan mengisahkan perjalanan satu bulan yang penuh perjuangan, dimana para pemain berlatih dan berjuang dengan keterbatasan sarana prasarana dan asupan gizi.
“Saya malu melihat semangat kalian. Belum ada sesuatu yang saya buat untuk kalian, tapi tanggung jawab moril saya sebagai manajer sangat berat. Namun, semangat kalian luar biasa. Dengan dukungan seluruh masyarakat NTT, bukan hal yang mustahil kita meraih emas PON,” ujarnya.
Dia juga menyoroti kondisi tim yang penuh tantangan. Beberapa pemain mengalami cedera dan sakit, namun semangat mereka tetap membara.
“Saya tetap memperjuangkan tim ini untuk berangkat karena saya tahu mengurangi salah satu pemain dalam tim akan mempengaruhi psikologi seluruh pemain. Kalian harus terus saling mendukung. Yang kita punya hanyalah semangat, tapi kita harus bersyukur karena semangat itu masih ada di dalam diri kalian. Berjuanglah, semua mendukung kalian,” tegas Ridwan, penuh semangat.
Wakil Ketua KONI NTT, Frits Bria Seran, juga memberikan sambutan yang membakar semangat.
“Kalian adalah putra-putri terbaik NTT, duta-duta yang membawa nama harum NTT ke kancah nasional. Dari kalian, kita berharap muncul atlet-atlet yang mewakili Indonesia di kancah internasional, mengangkat harkat dan martabat NTT,” seru Frits dengan penuh keyakinan.
Frits menyampaikan salam dari Ketua KONI NTT, Josef Nae Soi, yang telah berjuang keras dalam keterbatasan. Meski banyak kesulitan, namun semangat dan daya juang tidak pernah surut.
“Ini adalah kesempatan emas untuk kalian mengukir prestasi. Marilah kita ukir sejarah bersama. KONI, dengan segala keterbatasannya, berjuang memberikan yang terbaik untuk kalian. Prioritas KONI adalah atlet, agar mereka bertanding dengan nyaman dan memberikan yang terbaik untuk NTT,” tambahnya.
Setiap kata yang diucapkan mengandung pesan mendalam, membangkitkan semangat dan kebanggaan dalam hati para atlet.
Hari itu, aula penuh dengan harapan, doa, dan semangat yang membara. Kontingen Sepak Bola NTT berangkat dengan tekad mengukir sejarah baru, membawa nama NTT terbang tinggi di kancah nasional.
Mereka bersumpah untuk tidak pernah menyerah. Dengan doa dari seluruh masyarakat NTT, mereka yakin bisa meraih emas di PON XXI.
Perjalanan ini bukan sekadar untuk bertanding, tetapi untuk mencatat sejarah, menjadi legenda yang akan dikenang oleh generasi mendatang.
Hari itu, semangat kebersamaan dan cita-cita mengharumkan nama NTT menyatu, menggelora, dan mengukir tekad yang tak tergoyahkan.
Seorang pemain muda, Logo, berdiri di antara rekannya. Matanya berbinar penuh semangat.
“Ini adalah mimpi yang menjadi kenyataan. Berjuang untuk NTT di kancah nasional adalah kehormatan besar. Kami telah berlatih keras, melewati segala rintangan, dan sekarang saatnya untuk menunjukkan apa yang kami bisa,” ujarnya dengan penuh keyakinan.
Pelatih kepala, Adnan Mahing, menambahkan, “Anak-anak ini adalah pejuang sejati. Mereka tidak hanya bertarung di lapangan, tetapi juga melawan keterbatasan. Saya bangga dengan mereka dan yakin bahwa semangat pantang menyerah mereka akan membawa hasil yang gemilang.”
Tim sepakbola NTT telah diberangkatkan pagi tadi. Mereka berangkat dengan satu tujuan: mengharumkan nama Nusa Tenggara Timur di PON XXI Aceh-Sumut, membawa pulang emas, dan mengukir sejarah baru bagi NTT. (bet)