Pelayanan BNI Cabang Waingapu Dinilai Buruk, Kacab: Kami Minta Maaf

Pelayanan BNI Cabang Waingapu Dinilai Buruk, Kacab: Kami Minta Maaf

WAINGAPU, PENATIMOR – Pelayanan di kantor Bank Negara Indonesia (BNI) Cabang Waingapu, Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) dinilai sangat buruk terhadap nasabah yang hendak melakukan transkasi maupun mengurus administrasi.

Demikian dialami seorang mahasiswi Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang, bernama Kiki Klardian, saat mengurus beasiswa prestasi di Bank BNI Cabang Waingapu pada Senin (16/8/2021)
pagi.

Menurut Kiki, beasiswa prestasi tersebut didapatkan sejak masih duduk di bangku SMK pada tahun 2020 lalu. Namun proses pencairan baru dilakukan pada tahun 2021, karena baru mendapatkan Surat Keputusan (SK) dari kementrian pada bulan Mei 2021.

“Awalnya dari pihak sekolah bilang beasiswa akan dikirim melalui Bank Rakyat Indonesia (BRI) tetapi itu sangat membingungkan. Ketika kami pergi ke BRI, mereka bilang itu rekening Bank BNI jadi harus dilakukan di sana,” ujar Kiki kepada wartawan melalui sambungan seluler, (16/8/2021) pagi.

Mengetahui itu, Kiki langsung menuju Bank BNI untuk mengurus uang beasiswa prestasi miliknya. Tiba di bank, dirinya langsung menghadap salah satu CS Bank BNI untuk menjelaskan maksud dan tujuannya datang ke Bank BNI.

“Saya belum jelaskan, dia langsung hardik-hardik berkas saya, dan bertanya dengan nada kasar bahwa, kau ini siapa? Kau dari mana sebenarnya,” jelas Cici menirukan perkataan teller Bank BNI.

Dirinya sangat kesal dan merasa tidak dihargai, karena pelayanan pihak Bank BNI yang sangat tidak manusiasiawi kepada nasabah bank.

“Karena saya mau jelaskan kronologisnya, tetapi dia perlakukan saya dengan cara yang sangat tidak pantas dilakukan oleh seorang pegawai bank, dan langsung hardik berkas saya,” ungkapnya.

Dia bahkan menegaskan bahwa, pegawai bank BNI sangat kasar. Karena dirinya menilai bahwa tidak adanya tata krama yang baik dari pegawai, terhadap nasabah.

“Dia sangat kasar dan tata kramanya itu hampir tidak ada. Mungkin dia lihat saya badan kecil jadi berpikir bahwa saya masih anak kecil,” tegasnya dengan nada kesal.

Kiki menambahkan, seharusnya menghargai orang bukan dinilai dari segi penampinan dan usia. Dengan masalah itu, Kiki memutuskan untuk tidak lanjut mengurus uang beasiswanya di Bank BNI.

“Saya tidak mau lanjut urus lagi. Karena mereka tidak bertanggung jawab sama sekali. Dia sudah hardik berkas saya, kata-katanya juga sangat kasar dan tidak sopan. Saya malu sekali,” pungkasnya.

Kepala Cabang (Kacab) Bank BNI Cabang Waingapu Markus Riwu dikonfirmasi, senin (16/8/2021) siang, membenarkan.

Markus mengaku telah melakukan klarifikasi terkait dengan kejadian layanan dikantor kami dengan hasil petugas tidak melakukan standar layanan sebagaimana yang seharusnya.

“Kami sangat menyesal atas kejadian tersebut, untuk itu kami meminta maaf atas ketidak nyamanan yang dialami oleh nasabah atas nama ibu Kiki,” kata Markus.

“Kami akan mengupayakan untuk bertemu dengan ibu Kiki dan menyampaikan permohonan maaf secara langsung atas ketidak nyamanan yang dialami,” imbuhnya.

Lanjut Markus, terkait standar layanan di BNI, pihaknya selalu mengingatkan kepada petugas yang dilakukan secara berjenjang dari jenjang yang paling tinggi sampai unit terbawah dalam berbagai kesempatan.

“Terhadap pegawai yang bersangkutan kami telah melakukan tindakan konseling dimana hasilnya sudah kami teruskan ke atasan kami dan menunggu keputusan lebih lanjut,” tegas Markus. (wil)