Kalabahi, penatimor.com – Kerja keras dan upaya pencarian yang dilakukan tim gabungan Badan SAR, aparat kepolisian Polres Alor dan Dit Polair Polda NTT mencari penumpang KM Nusa Kenari 02 yang hilang membuahkan hasil.
Senin (17/6) petang sekitar pukul 15.05 Wita, tim gabungan menemukan tiga jenazah yang merupakan penumpang KM Nusa Kenari 02.
Ketiga jenazah ditemukan tim gabungan di perairan laut Tanjung Margeta Desa Margeta Kecamatan Alor Barat Daya Kabupaten Alor.
Fikram, PNS Pemkab Alor yang merupakan anggota tim dan ikut dalam pencarian tersebut yang dikonfirmasi Senin (17/6) malam mengakui kalau upaya pencarian oleh tim gabungan Basarnas Kabupaten Alor dan aparat kepolisian menggunakan KN Antareja.
“Ketiga jenazah yang ditemukan tersebut dipastikan merupakan korban kapal tenggelam KM Nusa Kenari 02 pada Sabtu, 15 Juni 2019 lalu,” ujarnya.
Tiga jenazah tersebut teridentifikasi masing-masing Rey Banamakani usia 6 tahun ditemukan pada Senin (17/6) sekitar pukul 15.30 Wita.
Lukas Lasibey (40) ditemukan pada hari yang sama sekitar pukul 16.00 wita dan satu bocah usia tiga tahun, Natania Raya Nappoe ditemukan pada Senin (17/6) sekitar pukul 15.05 wita.
Satu lagi jenazah teridentifikasi bernama Geral Banamakani usia empat tahun sudah terlebih dahulu ditemukan pada Minggu (16/6) malam.
Dengan demikian hingga saat ini sudah terdata tujuh orang korban meninggal dunia dan masih ada satu orang penumpang hilang yang belum ditemukan.
Ketiga jenazah korban kapal tenggelam tersebut kemudian dibawa ke Kota Kalabahi Kabupaten Alor menggunakan Kapal Antareja dan tiba di Pelabuhan Dulionong Kelurahan Binongko Kecamatan Teluk Mutiara Kabupaten Alor kira-kira pukul 19.00 Wita.
Selanjutnya tiga jenazah dibawa ke RSUD Kalabahi dengan menggunakan tiga mobil ambulance untuk visum.
Ketiga jenazah ini sudah dalam keadaan rusak dan menghitam serta mengeluarkan bau kurang sedap.
Ratusan warga pun pemadati areal pelabuhan Dulionong untuk menyaksikan proses evakuasi tiga jenasah tersebut.
Proses evakuasi korban ke pelabuhan Dulionong ini dihadiri Kepala Basarnas Maumere Provinsi NTT, I Putu Sudayana, SE, Dandim 1622/Alor Letkol Inf Supyan Munawar, S.Ag, Wakapolres Alor Kompol Arif Sadikin, Asisten I Setda Alor yang juga selaku Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Alor Amirullah, SH, Asisten II Setda Alor Drs Dominggus Asadama.
“Dengan ditemukannya tiga jenazah ini, maka sampai saat ini tinggal satu jenasah yang belum ditemukan. Satu jenazah yang belum ditemukan itu disinyalir bernama Maria Malaikosa,” tambah Fikram.
Kepala Basarnas Maumere dalam kesempatan tersebut menyatakan bahwa upaya pencarian korban yang masih hilang akan dilakukan dan dilanjutkan pada Selasa (18/6).
Keluarga korban diharapkan bersabar menunggu proses pencarian.
KM Nusa Kenari 02 adalah kapal motor jenis angkutan penumpang orang dan barang dan memiliki tonase 20 Gros Ton, dengan Kapasitas mesin 6 silinder gerbok (bisa maju mundur) merek Yanmar, dan memiliki kapasitas angkut 10 ton.
KM Nusa Kenari 02 juga tidak dilengkapi dengan peralatan keselamatan berupa tabung pemadam api, pelampung yang tidak memadai jumlahnya karena hanya disiapkan 10 pelampung.
Jumlah penumpang KM Nusa Kenari 02 yang berlayar dari pelabuhan Dulionong menuju ke pelabuhan Pureman 52 orang terdiri dari nahkoda/juragan, tiga orang ABK dan 48 orang penumpang. Dalam peristiwa ini ada tiga orang meninggal dan lima orang lainnya hilang.
Dalam pelayaran tersebut kapal juga memuat barang-barang berupa beras Bulog ukuran 10 kilogram sebanyak 800 karung, semen Tonasa ukuran 40 kilogram 100 sak, jeringan minyak ukuran 35 liter, berupa minyak tanah, bensin dan solar total 20 jerigen serta 150 lembar seng gelombang.
Dalam perjalanan tepatnya di perairan Kampung Lingal, kapal mengalami kerusakan pada mesin pompa air. Selanjutnya ABK dan Nahkoda memperbaiki mesin tersebut dan mesin tersebut sempat menyala.
Tidak lama kemudian mesin pompa air tersebut mati lagi dan menyebabkan air masuk ke dalam perahu sehingga nahkoda mengambil inisiatif untuk mengemudikan kapal ke dekat daratan tanjung Margeta.
Pada saat kapal menepi ke dekat daratan tiba-tiba bodi kapal bagian kanan dihantam gelombang sehingga kapal miring dan mengakibatkan bagian dek atas kapal terlepas.
Pada saat dek atas kapal terlepas kemudian para penumpang yang berada didalam kapal menyelamatkan diri dengan cara berenang, sedangkan untuk dek bagian bawah penumpang mengalami kesulitan untuk keluar karena kapal dalam posisi miring dan air sudah masuk ke dalam kapal.
Posisi bangkai kapal masih berada di lokasi kejadian yaitu di perairan tanjung Margeta.
Sebagian korban selamat sempat dibawa dan dirawat di Puskesmas terdekat dan RSUD Kalabahi dan ada yang sudah diijinkan pulang sambil menjalani rawat jalan. (R1)