Kalabahi, penatimor.com – Ada fakta baru dalam kecelakaan laut kapal motor (KM) Nusa Kenari 02 yang tenggelam akhir pekan lalu di perairan laut Tanjung Margeta Kecamatan Alor Barat Daya Kabupaten Alor Provinsi NTT.
Kapolres Alor AKBP Patar Silalahi, SIk yang dikonfirmasi Minggu (16/9) mengaku kalau polisi sudah mengantongi sejumlah fakta dalam kasus ini.
Dari hasil pemeriksaan terungkap kalau Gerson Plaituka, juragan kapal juga mengemudikan sendiri kapal nahas tersebut.
“Sesuai hasil interogasi polisi terhadap tiga anak buah kapal masing-masing Yupiter Mokola, Loku Malaikosa dan Epenetua Plaikari bahwa Gerson Plaituka sendiri yang mengemudikan kapal. Sementara satu anak buah kapal lainnya, Toni Terianus Plaituka tidak ikut berlayar,” ujar Kapolres Alor.
KM Nusa Kenari 02 bertolak dari pelabuhan laut Dulionong Kalabahi Kabupaten Alor menuju ke pelabuhan Pureman pada Sabtu (15/6) sekitar pukul 01.00 wita, dengan rute pelayaran pelabuhan Dulionong Kalabahi-perairan kampung Kelebana – perairan kampung Landau – perairan kampung Kiraman – perairan kampung Sibera – perairan kampung Mademang – periran kampung Pitoko – perairan kampung Pureman pulang pergi.
Sebelum berlayar, KM Nusa Kenari 02 tidak melaporkan kegiatan berlayarnya ke kantor Syahbandar/Adpel Kalabahi, sehingga KM Nusa Kenari 02 berlayar tanpa izin berlayar dari Sahbandar/Adpel Kalabahi.
“Bahwa kapal KM Nusa Kenari 02 adalah kapal milik Pemerintah Daerah Alor dalam hal ini Dinas Perhubungan Kabupaten Alor yang diserahkan pengelolaannya kepada Kelompok Nelayan Leboli dengan ketua kelompok adalah Toni Terianus Plaituka termasuk Gerson Plaituka dan tiga anak buah kapal yang ikut tersebut sebagai anggotanya,” tambah Kapolres Alor.
KM Nusa Kenari 02 adalah kapal motor jenis angkutan penumpang orang dan barang dan memiliki tonase 20 Gros Ton, dengan kapasitas mesin 6 silinder gerbok (bisa maju mundur) merek Yanmar, dan memiliki kapasitas angkut 10 ton.
KM Nusa Kenari 02 juga tidak dilengkapi dengan peralatan keselamatan berupa tabung pemadam api, pelampung yang tidak memadai jumlahnya karena hanya disiapkan 10 pelampung.
Jumlah penumpang KM Nusa Kenari 02 yang berlayar dari pelabuhan Dulionong menuju ke pelabuhan Pureman 52 orang terdiri dari nahkoda/juragan, tiga orang ABK dan 48 orang penumpang. Dalam peristiwa ini ada tiga orang meninggal dan lima orang lainnya hilang.
Dalam pelayaran tersebut kapal juga memuat barang-barang berupa beras Bulog ukuran 10 kilogram sebanyak 800 karung, semen Tonasa ukuran 40 kilogram 100 sak, jeringan minyak ukuran 35 liter, berupa minyak tanah, bensin dan solar total 20 jerigen serta 150 lembar seng gelombang.
Dalam perjalanan tepatnya di perairan Kampung Lingal, kapal mengalami kerusakan pada mesin pompa air. Selanjutnya ABK dan Nahkoda memperbaiki mesin tersebut dan mesin tersebut sempat menyala.
“Tidak lama kemudian mesin pompa air tersebut mati lagi dan menyebabkan air masuk ke dalam perahu sehingga nahkoda mengambil inisiatif untuk mengemudikan kapal ke dekat daratan tanjung Margeta. Pada saat kapal menepi ke dekat daratan tiba-tiba bodi kapal bagian kanan dihantam gelombang sehingga kapal miring dan mengakibatkan bagian dek atas kapal terlepas,” urai Kapolres Alor.
Pada saat dek atas kapal terlepas kemudian para penumpang yang berada di dalam kapal menyelamatkan diri dengan cara berenang, sedangkan untuk dek bagian bawah penumpang mengalami kesulitan untuk keluar karena kapal dalam posisi miring dan air sudah masuk ke dalam kapal.
Kapolres Alor menyebutkan pula kalau posisi bangkai kapal masih berada di lokasi kejadian yaitu di perairan tanjung Margeta.
Sebagian korban selamat sempat dibawa dan dirawat di Puskesmas terdekat dan RSUD Kalabahi dan ada yang sudah diizinkan pulang sambil menjalani rawat jalan.
Jenasah para korban pun sudah diserahkan ke pihak keluarga. Upaya pencarian lima orang korban hilang pun masih terus dilakukan pihak Badan SAR dan aparat kepolisian dari Polres Alor dibantu Dit Polair Polda NTT. (R1)