Indah Yopudara dan Bayinya Tiga Jam Terombang-ambing di Laut

Indah Yopudara dan Bayinya Tiga Jam Terombang-ambing di Laut

KUPANG, PENATIMOR – Tragedi kebakaran KMP Express Cantika 77 di sekitar perairan Naikliu, Kecamatan Amfoang Utara, Kabupaten Kupang, menyisahkan duka yang teramat dalam bagi para korban dan keluarganya.

Terlebih keluarga dari korban yang meninggal dunia, dan juga keluarga dari korban yang hingga saat ini belum berhasil ditemukan.

Situasi mencekam saat kebakaran hebat terjadi dalam pelayaran kapal nahas itu, sungguh membuat para korban yang selamat mengalami trauma psikologis.

Bisa jadi pengalaman traumatik ini akan terus membekas di pikiran para korban sehingga butuh waktu yang lama untuk pemulihan.

Seperti yang diungkapkan oleh Indah Triadi Putri Yopudara, salah satu penumpang KMP Cantika 77 yang berhasil selamat dari maut.

Ibu muda berusia 29 tahun yang akrab disapa Indah itu, berlayar bersama KMP Cantika 77 sambil membawa serta bayi nya yang baru berusia 6 bulan.

Si bayi perempuan bernama Anata Emanuela Yopudara itu juga selamat dalam tragedi yang saat ini telah merenggut 17 korban jiwa.

Saat ini Indah dan bayi nya sudah kembali ke rumah di bilangan Kelurahan Oesapa, Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang.

Video evakuasi oleh tim SAR terhadap ibu dan anak ini sempat viral di media sosial lantaran proses evakuasi yang terbilang sangat menegangkan.

Indah Yopudara yang ditemui awak media ini di kediamannya, banyak bercerita tentang suasana yang begitu mencekam saat kebakaran hebat melanda kapal yang ditumpanginya itu.

Saat mengetahui kapal terbakar dan si jago merah pun terus membesar dan sulit dikendalikan, seluruh penumpang sontak panik, dan masing-masing berusaha untuk keluar dari ruang penumpang.

Para penumpang seketika berlarian untuk menyelamatkan diri. Mereka berebutan keluar melewati pintu yang sangat kecil, dan berusaha mengamankan diri di bagian haluan kapal.

Sambil menggendong bayi nya, Indah Yopudara mengaku ikut berebutan keluar bersama penumpang yang lain.

“Saya juga berebut keluar lewat pintu yang sangat kecil itu. Setelah di luar baru bisa pakai baju pelampung,” tutur Indah sambil menitikan air mata.

Saat api kian membesar, seluruh penumpang semakin panik dan takut. Demikian pun istri dari musisi muda Imanuel Yopudara itu.

Terbesit di benak nya untuk segera melompat ke laut bersama si bayi, namun Indah mengurungkan niat itu sembari melihat situasi di sekitarnya.

Dia sendiri juga takut karena tidak bisa berenang, lagipula bersama bayi nya.

“Mau lompat ke laut dengan anak tapi saya takut karena tidak bisa berenang. Tetapi karena situasi semakin tidak memungkinkan, saya memberanikan diri lompat ke laut, lagipula sudah pakai baju pelampung,” ungkap Indah.

Indah mengaku bersama bayi perempuan nya itu selama tiga jam lebih terombang-ambing di laut sambil menunggu datangnya pertolongan.

Ia berusaha mengangkat bayi nya lebih tinggi di atas permukaan laut, sembari terus meminta tolong.

“Saya dan anak hampir kurang lebih 3 jam dalam laut, satu jam awal saya sendiri dan 2 jam berikutnya kami dibantu oleh salah seorang ABK, sampai bantuan tiba dan kami diselamatkan oleh tim SAR,” ungkap Indah yang didampingi suaminya.

“Waktu tim SAR datang, anak yang lebih dulu mereka angkat ke kapal, baru kemudian saya. Lalu kita langsung dievakuasi ke daratan. Tuhan Yesus sangat baik,” lanjut dia.

Sementara, Imanuel Yopudara mengaku saat mendengar kabar kebakaran kapal nahas tersebut langsung panik.

Pria 30 tahun itu juga mengaku sempat melihat unggahan video istri dan anaknya diselamatkan tim SAR dan telah dievakuasi ke daratan.

“Saat lihat itu video saya panik, dan saat itu juga langsung berangkat ke Naikliu untuk jemput istri dan anak. Saya dengan kakak pakai oto langsung ke lokasi penampungan korban,” ungkap Imanuel.

“Setelah bertemu istri dan anak, jam delapan pagi tadi kami langsung kembali ke Kupang dan tiba jam satu siang,” lanjut dia.

Setelah sampai di Kota Kupang, pada pukul 17.00 Wita, Imanuel langsung membawa istri dan anaknya ke RSUD S.K. Lerik untuk melakukan pemeriksaan kesehatan.

“Puji Tuhan, istri dan anak dalam kondisi sehat,” ujar Imanuel.

Imanuel juga langsung melaporkan identitas istri dan anaknya sebagai korban dari kecelakaan KMP Express Cantika 77. (wil)

error: Content is protected !!