Kupang, Penatimor.com – Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Bungtilu Laiskodat berjanji akan membangun sebuah sekolah menengah kejuruan (SMK) di Desa Pusu, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS).
Hal ini disampaikan Gubernur Viktor saat menghadiri acara Peresmian Sarana Air Bersih di Dusun Tillo B, Desa Pusu, Kabupaten TTS, Sabtu (3/8/2019).
Dalam sambutannya, Gubernur Viktor memberikan apresiasi kepada para pemuda yang telah memberikan pendampingan selama dilaksanakannya pembangunan fasilitas sarana air bersih di desa itu.
“Sebagai gubernur saya berkomitmen untuk membangun sebuah Sekolah Menengah Kejuruan di desa ini, khusus jurusan Pertanian dan Pariwisata,” ungkap Viktor.
“Pak kadis pendidikan, tolong siapkan semua yang berhubungan dengan pembangunan ini, siapkan anggarannya, koordinasi dengan perangkat desa di mana lokasinya, agar tahun depan pembangunannya sudah bisa dikerjakan”, imbuhnya.
Gubernur juga mengatakan, ke depan akan dibuatkan sistem informasi secara on line di seluruh NTT untuk mengetahui daerah mana saja yang sedang panen hasil pertaniannya.
“Ke depan akan ada sistem informasi secara on line di seluruh NTT. Pada sistem itu, ada dari pihak pemerintah provinsi dalam hal ini PT Flobamor, pemerintah kabupaten, pemerintah desa, ada juga pendeta dan pastor. Jadi kita akan tahu daerah mana yang lagi panen apa, jumlahnya berapa, sehingga para petani tidak perlu menjual hasil mereka sampai di kota. Nanti pihak pemerintah kabupaten yang akan membeli secara tunai. Kalau Pemkab tidak membelipun maka Pemprov melalui PT Flobamor,” katanya.
Sementara itu, Bupati Timor Tengah Selatan, Epy Tahun dalam sambutannya menyampaikan terima kasih atas kunjungan Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat.
“Saya mewakili masyarakat dan Pemerintah Kabupaten TTS menyampaikan terima kasih atas kunjungan Bapak gubernur kali ini. Baru pertama kali ada seorang gubernur yang sampai di tempat ini, bahkan terus terang saya sendiri baru pertama kali datang ke Dusun Tillo B ini”, kata Epy.
Bupati Epy juga mengisahkan, sekitar tahun 1986 pernah dibangun embung untuk pertanian di tempat itu. “Tapi setelah saya mengecek ternyata embung ini sudah mubasir sekitar 10 tahun lalu. Oleh karena itu kiranya air bersih yang sekarang sudah ada ini menjadi momentum kebangkitan pertanian di desa ini”, katanya.
Sementara itu Ketua Yayasan Pelita Kehidupan Masyarakat, Mathias J. Rupidara dalam laporannya menyampaikan, dana yang digunakan untuk pengadaan air bersih di Desa Pusu itu senilai Rp 103.444.500, yang sebagian besarnya disumbangkan oleh Entrust Fondation dari Australia. (ale/hms)