Catat, Ini Pentingnya Beralih ke TV Digital

Catat, Ini Pentingnya Beralih ke TV Digital

JAKARTA, PENATIMOR – Sebanyak 10% negara di dunia telah meninggalkan siaran Televisi (TV) Analog dan beralih sepenuhnya ketika TV Digital.

Indonesia pun tidak mau ketinggalan, program peralihan yang dinamakan _Analog Switch Off_ (ASO) kini tengah dijalankan oleh pemerintah.

Perencana Ahli Muda, Subkoordinator Perencanaan Infrastruktur Penyiaran Kementerian Komunikasi dan Informatika, Indra Siswoyo menjelaskan program ASO merupakan upaya untuk pemerataan pembangunan infrastruktur penyiaran.

Lalu apa saja manfaat yang diperoleh masyarakat dengan beralih ke TV Digital?

Indra memaparkan, TV Digital lebih efisien dalam pemanfaatan spektrum frekuensi. Dari segi operasional, pos penyelenggara digital dapat bekerjasama dengan penyelenggara _multiplexing_ melalui skema sewa slot siaran TV digital. Kemudian dari sisi kualitas audio dan video, TV Digital jauh lebih baik dibandingkan dengan TV Analog.

“Sudah tidak ada lagi gambar semut dan berbayang yang biasanya muncul pada TV Analog,” ujar Indra dalam Pertunjukan Virtual Kesenian Daerah, Berjudul “Bersiap Digital: Sambut Siaran Digital dari NTT”, Sabtu (24/10).

Lebih lanjut Indra memaparkan, pemirsa TV Digital dapat menikmati kualitas standar gambar yang jernih (High Definition/HD), audio bisa sampai Dolby Stereo sehingga lebih nyaman untuk dinikmati.

TV Digital juga memiliki fitur canggih seperti sinopsis siaran program, siaran dapat dilihat oleh pemirsa secara harian dan mingguan serta dilengkapi dengan fitur _Early Warning System_ untuk peringatan dini apabila terjadi bencana alam.

“Peringatan dini bencana melalui TV Digital terbukti mampu meminimalisir dampak dan risiko bencana di Jepang. Harapannya Indonesia pun dapat memanfaatkan dan mengimplementasikannya, dapat meminimalisir dampak bencana yang terjadi di suatu daerah,” tambahnya.

Ia menegaskan masyarakat tidak perlu membeli pesawat TV baru atau berlangganan internet untuk memperoleh siaran TV Digital. Masyarakat cukup membeli alat yang bernama _set top box_ untuk menerima siaran TV Digital terrestrial.

“Masyarakat tidak perlu membayar biaya langganan bulanan, tidak perlu beli pulsa internet karena ini bukan TV internet berbayar,” tegasnya.

Sementara, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Nusa Tenggara Timur, Aba Maulaka mengatakan meskipun masyarakat NTT belum memahami secara utuh program ASO, pihaknya berupaya agar program ini dapat terlaksana dengan baik sesuai jadwal. Pihaknya juga memastikan agar toko-toko elektronik di NTT menyediakan _set top box_ untuk menopang infrastruktur ASO.

Terkait sosialisasi ASO ke masyarakat NTT, Kepala Stasiun TVRI NTT Tubagus M. Yusuf Hidayat mengatakan pihaknya telah berulang kali menayangkan sosialisasi virtual di siaran TVRI lokal terkait migrasi ke TV Digital, baik melalui _talkshow_ dan _running text_. Program sosialisasi juga didukung penuh oleh Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Daerah NTT, Fredrikus Royanto.

“Pada setiap kegiatan dan kesempatan, kami selalu menyampaikan pemahaman kepada masyarakat tentang migrasi ke TV Digital ini, agar masyarakat tidak salah persepsi dan program peralihan dapat terlaksana tepat waktu,” ujar Fredrikus. (wil)