Kupang, penatimor.com – Kepolisian Daerah (Polda) Nusa Tenggara Timur (NTT) mengirim dan memberangkatkan 100 orang personel Sat Brimob Polda NTT ke Provinsi Papua.
Pengiriman ini untuk pengamanan antisipasi kontijensi dan penanggulangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Provinsi Papua.
Selama 4 bulan terhitung sejak 15 Agustus hingga 15 Desember 2019, 100 personel Sat Brimob Polda NTT melakukan tugas pengamanan di wilayah Polda Papua.
Selasa (13/8), Kapolda NTT Irjen Pol Drs Raja Erizman didampingi Waka Polda NTT Brigjen Pol Drs Johanis Asadoma, MH., melepas keberangkatan 100 personel Sat Brimob Polda NTT ke Provinsi Papua.
Kapolda NTT mengakui kalau pemerintah bekerja keras meningkatkan kualitas infrastruktur pendukung kehidupan masyarakat.
Di sisi lain banyak kelompok yang tidak menerima kehadiran pemerintah sehingga ada konflik di Papua oleh KKB yang telah melakukan berbagai aksi pencurian, penculikan, pembakaran, penganiayaan, Pembunuhan dan aksi teror lainnya yang merenggut nyawa termasuk anggota Polri.
Keberadaan KKB bertujuan menjatuhkan eksistensi dan kewibawaan pemerintah dan mereka secara tegas menolak bergabung dengan NKRI.
Untuk itu Polri melakukan upaya penanggulangan melalui penugasan oleh Sat Brimob Polda NTT di berbagai distrik di Papua.
KKB di Papua tidak sulit mendapatkan informasi terkait penggunaan senjata dan ilmu perang dari dunia maya.
“Dengan ilmu tersebut, KKB menjadi lebih terampil dan militan. menghadapi dan menumpas kelompok tersebut membutuhkan pasukan dengan kemampuan khusus,” ujar Kapolda NTT.
Korps Brimob memiliki tugas menanggulangi gangguan keamanan dalam negeri.
Kepercayaan Polri bagi Brimob Polda NTT merupakan kebanggaan untuk mengemban misi mulia.
Untuk itu Kapolda berharap anggota Brimob Polda NTT yang dikirim ke Papua agar menjaga nama baik dan kehormatan Polri.
Kepada 100 anggota Sat Brimob Polda NTT yang dikirim ke Papua, Kapolda berpesan agar memelihara profesionalisme pelaksanaan tugas dengan intens berlatih.
Kepada perwira Brimob Polda NTT yang ikut serta diingatkan untuk mengawasi dan mengendalikan anggota agar terhindar dari pelanggaran dan tindakan kontra produktif yang bisa menimbulkan rasa benci masyarakat terhadap kehadiran Polri.
“Senantiasa menjalin koordinasi dan kerjasama dengan seluruh pihak agar tetap harmonis dan ada partisipasi dan dukungan dari masyarakat,” pesan Kapolda NTT.
Kapolda juga mengingatkan motto “sekali melangkah pantang menyerah, sekali tampil harus berhasil” serta motto “jiwa ragaki demi kemanusiaan” sehingga anggota Brimob harus menampilkan performa tugas yang baik ditengah masyarakat sehingga mewujudkan sosok Polri yang siap menjadi penolong dan pelayan masyarakat.
Kapolda berharap anggota Brimob Polda NTT melaksanakan tugas dengan penuh tanggungjawab serta menjaga nama baik dan kehormatan Polri.
Sebelum berangkat ke Papua, 100 personel Brimob Polda NTT ini sudah mengikuti latihan pra operasi selama 12 hari.
Di tahun 2018 lalu, 100 anggota Sat Brimob Polda NTT sukses melaksanakan tugas di wilayah PT Freeport di Timika Papua selama empat bulan.
100 anggota Sat Brimob Polda NTT ini diberangkatkan ke Timika Papua sejak awal bulan September 2018.
Mereka ditugaskan melakukan pengamanan di wilayah Freeport dan sekitarnya. Selama empat bulan ini, anggota Brimob tidak bertemu dengan keluarga di NTT.
Brimob Polda NTT mendapat kepercayaan pimpinan karena mampu dari sisi kedisplinan, perilaku yang baik dan dari segi ketrampilan dan kemampuan menghadapi tantangan.
Sat Brimob Polda NTT sendiri memiliki 923 anggota tersebar ditiga Subden dan sejumlah kompi di Flores, sumba dan Timor. (mel)