UTAMA  

Wakapolda NTT Siap Jembatani Pertemuan Warga Eks Timor-Timur dengan Gubernur

Wakapolda NTT Siap Jembatani Pertemuan Warga Eks Timor-Timur dengan Gubernur

Kupang, penatimor.com – Wakapolda NTT Brigjen Pol Drs Jhoni Asadoma melaksanakan Safari Kamtibmas bersama warga NTT kelahiran Timor Timor.

Kegiatan ini dilaksanakan di Lapangan Oebelo, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang, Selasa (27/8) sore.

Kedatangan Wakapolda disambut meriah dengan tarian dari Sanggar Lospalos.

Wakapolda didampingi Lafaek Guteres, Fransisco Ximenes selaku mantan pejuang Timor Timur, dan Tommy da Costa, anggota DPRD Kabupaten Kupang.

Tommy da Costa pada kesempatan itu, mengatakan, pihaknya merasa terhormat atas kedatangan Wakapolda.

“Yang hadir di tempat ini adalah perwakilan dari WNI kelahiran Timor Timor, dari Desa Oebelo, Tanah Merah, Desa Manusak, Naibonat, dan Desa Raknamo,” sebutnya.

Wakapolda NTT Siap Jembatani Pertemuan Warga Eks Timor-Timur dengan Gubernur

Tommy melanjutkan, selama 20 tahun, mereka baru merasakan kunjungan dari pejabat kepolisian yang juga putera daerah NTT.

“Dengan kunjungan pak Wakapolda, kami sekaligus titipkan permasalahan mengenai masalah tanah HGU untuk disampaikan kepada pak Gubernur NTT,” ungkap dia.

Sementara, Wakapolda pada kesempatan itu menjelaskan tentang tugas dan tanggung jawab seorang anggota Babinkantibmas, yaitu menjaga keamanan dalam masyarakat, berkomunikasi dengan masyarakat, bertatap muka langsung dengan masyarakat, menjaga keamanan, serta melayani dan mengayomi
masyarakat.

“Kalau ada masyarakat yang melanggar hukum pasti akan diproses hukum,” tandas Wakapolda.

Wakapolda NTT Siap Jembatani Pertemuan Warga Eks Timor-Timur dengan Gubernur

Terhadap permintaan masyarakat, Wakapolda berjanji akan menjembatani warga dengan gubernur.

“Mau bertemu gubernur, nanti saya yang antar, supaya langsung menyampaikan
permasalahan, sehingga apa yang menjadi kesulitan dan persoalan bisa langsung ditangani bapak gubernur,” kata Jhoni.

Warga kelahiran Timor Timur juga diminta membangun komunikasi dengan warga dari suku yang lain, yang sudah tinggal terlebih dahulu, dan berbaur bersama-sama agar menjadi satu persaudaraan.

Wakapolda juga sampaikan akan membangun sasana tinju untuk anak usia 5-15 tahun.

Dia menilai warga kelahiran Timor Timur memiliki potensi di olahraga tinju. (wil)

error: Content is protected !!