Sukses Gelar Festival Budaya dan Pensi, SMPN 6 Kupang Banjir Pujian, jadi Contoh bagi Seluruh Sekolah

Sukses Gelar Festival Budaya dan Pensi, SMPN 6 Kupang Banjir Pujian, jadi Contoh bagi Seluruh Sekolah

KUPANG, PENATIMOR – SMP Negeri 6 Kupang atau yang familiar dengan sebutan keren “Spensix”, kembali membuat terobosan spektakuler dengan menggelar Festival Literasi Budaya dan Pentas Seni Budaya NTT.

Event ini berlangsung selama dua hari, 11-12 November 2022 di lapangan sekolah yang beralamat di Jalan Melodi, Kelurahan Nunbaun Delha, Kecamatan Alak, Kota Kupang tersebut.

Kegiatan ini merupakan Project Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dengan tema “Kearifan Lokal”.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Kupang Drs. Dumuliahi Djami, M.Si., pada kesempatan itu, menyampaikan bahwa kegiatan festival budaya dan pentas seni ini merupakan salah progam kurikulum penggerak.

Adapun progam kurikulum penggerak yang melakukan pembelajaran di luar kelas.

Sukses Gelar Festival Budaya dan Pensi, SMPN 6 Kupang Banjir Pujian, jadi Contoh bagi Seluruh Sekolah

“Kami Dinas Pendidikan sangat mendukung, karena kegiatan ini membentuk pengembangan diri siswa,” kata Dumuliahi.

Harapannya, kepala sekolah harus bekerja sama dengan para guru. Begitu pula antara pihak sekolah dengan lingkungan sekitar sekolah yang sudah tertata harus terus dikembangkan dan dijaga.

Sementara, Ketua Komisi IV DPRD Kota Kupang, Theodora Ewalde Taek, mengapresiasi Spensix atas penyelenggaraan event tersebut.

Menurut legislatif asal PKB itu, kegiatan ini memberikan suatu wajah bahwa di tengah masa resesi, pengembangan dunia pendidikan harus terus diperjuangkan, walaupun juga berdampak serius pada bidang ekonomi.

Untuk itu, kegiatan tersebut patut diapresiasi karena ada geliat ekonomi di lingkungan sekolah.

“Untuk zaman sekarang nilai akademik saja tidak cukup, tapi harus diimbangi juga dengan kreativitas yang harus kita bangun dari hal kecil,” ungkapnya.

Ewalde juga berjanji, Komisi IV DPRD Kota Kupang yang bermitra dengan Dinas Pendidikan akan mendukung penuh kegiatan-kegiatan seperti ini.

Selain itu, Ewalde juga menyarankan agar kegiatan festival yang sifatnya melibatkan seluruh sekolah mungkin tidak perlu membebankan pihak sekolah, akan tetapi dapat dianggarkan dalam APBD.

Hal ini menurut dia, agar dana BOS tidak terserap dalam kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler berupa festival budaya yang dapat memajukan dan menciptakan kreativitas pada kalangan siswa-siswi dalam bidang seni budaya dan olahraga.

“Karena dalam membangun masa depan bangsa, maka para siswi-siswa ini yang perlu kita bangun untuk membangun kreativitas pada anak-anak kita,” tegas Walde.

Anggota DPRD Kota Kupang lainnya, Alfred Djami Wila juga mengapresiasi Spensix yang juga sukses menciptakan lingkungan sekolah yang asri dengan adanya taman-taman kecil.

Sukses Gelar Festival Budaya dan Pensi, SMPN 6 Kupang Banjir Pujian, jadi Contoh bagi Seluruh Sekolah

Besar harapannya, Spensix dapat menjadi contoh untuk sekolah-sekolah lain di Kota Kupang.

“Tahun depan, DPRD dan Dinas Pendidikan kiranya dapat bersama memikirkan agar kegiatan seperti ini harus terus dilakukan,” tandas legislatif asal Partai Golkar itu.

“Anggarannya kalau bisa lewat APBD sehingga tidak mengganggu dana BOS. Sehingga dana BOS dapat pakai kepala sekolah bersama para guru untuk melakukan yang terbaik bagi sekolah dan tenaga honorer,” sambung dia.

Sementara, Kepala SMP Negeri 6 Kupang, Beny Mauko, S.Pd, M.Hum., mengatakan, gelaran kegiatan tersebut karena pihaknya melaksanakan kurikulum Merdeka Belajar dengan sasaran peserta didik kelas 7.

“Kami menerapkan kurikulum Merdeka Belajar secara mandiri. Kegiatan seperti ini sudah dua kali digelar. Sebelumnya kegiatan kewirausahaan, dimana kami membuat produk dan dijual pada orangtua siswa,” kata Beny.

“Saat ini kami mencoba guru dan siswa berkolaborasi melakukan riset sederhana tentang tenun ikat NTT, dan juga melaksanakan geliat ekonomi UMKM dengan pangan lokal,” lanjut dia.

Beny yang juga salah satu putra terbaik asal Kabupaten Alor itu optimistis kegiatan festival budaya dan pentas seni tersebut akan terus dilaksanakan.

“Kami sangat berterima kasih kepada Dinas Pendidikan dan DPRD Kota Kupang yang sangat mendukung kegiatan kami ini,” ungkap Beny Mauko yang pernah meraih Juara 1 Kepala Sekolah Berprestasi tingkat Kota Kupang itu. (wil)

error: Content is protected !!