Sabet Medali Emas, Dedikasi Aira untuk Ibu yang Sedang Sakit

Sabet Medali Emas, Dedikasi Aira untuk Ibu yang Sedang Sakit

KUPANG, PENATIMOR – Pagi itu, GOR Flobamora Oepoi di Kupang dipenuhi semangat dan antusiasme para pecinta Taekwondo.

Dojang PPA Liliba menggelar turnamen prestisius yang telah dinantikan oleh banyak atlet muda.

Namun, di antara banyak cerita menarik yang terjadi selama turnamen ini, ada satu kisah yang benar-benar patut disimak, yaitu kisah seorang atlet putri bernama Jahira Dwi Putri Kirana, yang lebih akrab disapa Aira.

Aira lahir pada tanggal 26 Desember 2012, di Ternate, Provinsi Maluku Utara, sebuah pulau indah di timur Indonesia.

Ia adalah gadis cilik dengan semangat juang yang besar, terutama ketika berada di atas tatami.

Di turnamen ini, Aira bertanding di kategori Pracadet C Under 38kg, yang bukanlah kategori yang mudah, mengingat usianya yang masih sangat muda.

Sabet Medali Emas, Dedikasi Aira untuk Ibu yang Sedang Sakit
Jahira Dwi Putri Kirana

Pada pertandingan pertama, Aira berhadapan dengan seorang atlet dari Dojang Lambada asuhan Sabeum Ibnu Sanda.

Semangat dan ketangguhannya benar-benar bersinar saat ia melangkah ke arena. Setiap tendangan dan pukulan yang dilontarkannya dipenuhi dengan tekad untuk mencapai medali emas.

Pada akhir pertandingan, skor mencengangkan 13-1 berpihak pada Aira. Kemenangan ini bukan hanya sekadar prestasi biasa, tetapi juga merupakan permulaan yang menjanjikan.

Kemenangan pertama membawa Aira ke babak final. Lawannya kali ini adalah seorang atlet dari Kabupaten Timor Tengah Utara.

Pertandingan final ini menjadi pertarungan yang sangat intens. Kedua atlet menunjukkan keterampilan yang luar biasa dan semangat yang tak kenal lelah.

Aira tidak hanya mencoba untuk memenangkan medali emas, tetapi juga untuk menghadirkan pertunjukan yang menginspirasi.

Pertarungan sengit berlangsung hingga akhirnya Aira berhasil mencetak skor akhir 21-17, yang mengantarkannya meraih medali emas yang sangat diidamkannya.

Medali emas ini tak hanya berarti bagi Aira, tetapi juga memiliki makna yang sangat dalam.

Aira adalah seorang anak yang penuh kasih sayang, dan dia memiliki alasan khusus untuk meraih kemenangan ini.

Ibu Aira, Zulaiha Redjeb, telah sakit sejak akhir bulan Juli 2023, dan sedang menjalani pengobatan jauh dari rumah, di Bekasi.

Kabar kemenangan Aira dengan cepat mencapai sang ibu yang sedang berjuang melawan penyakitnya.

Zulaiha terharu dan bahagia mendengar prestasi luar biasa yang diraih oleh putrinya.

Aira dengan tulus berkata, “Kemenangan ini untuk mama, semoga mama cepat sembuh.”

Kata-kata itu mencerminkan cinta dan penghargaan yang mendalam yang dirasakannya terhadap ibunya.

Turnamen Taekwondo ini bukan hanya tentang kompetisi, tetapi juga tentang kisah inspiratif yang membuat kita semua menghargai semangat seorang anak yang berjuang keras untuk meraih mimpinya.

Aira adalah contoh nyata bagaimana cinta dan dedikasi seorang anak kepada orang tuanya dapat menjadi sumber kekuatan dan inspirasi bagi kita semua.

Melalui kisah ini, kita diingatkan akan keindahan dalam harmoni keluarga, dan bagaimana semangat sejati dapat mengatasi segala rintangan.

Selamat Aira, sukses selalu. Terima kasih sudah menyumbangkan medali emas untuk Dojang Adhyaksa Taekwondo Club (ATC) Kupang. (Om Pena)