Labuan Bajo, Penatimor.com – PT. PLN (Persero) akan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) off-grid (terpusat) dengan total kapasitas sebesar 2.920 kWp (2,9 MW) di 11 lokasi tersebar wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT).
Pembangunan ini bertujuan memperluas akses listrik kepada masyarakat, khususnya yang tinggal di daerah yang jauh dari instalasi listrik PLN yang ada.
Sejalan dengan hal itu, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan pada Kamis (11/4/2019) meresmikan PLTMG MPP Flores 20 MW di Dusun Rangko, Labuan Bajo, NTT.
Menteri Jonan mengatakan, Labuan Bajo merupakan daerah yang cocok untuk eco pariwisata, sehingga membutuhkan banyak penggunaan Energi Baru dan Terbarukan (EBT).
“Pembangunan infrastruktur kelistrikan ini ke depan akan menarik investor dan mendorong pertumbuhan pariwisata di Labuan Bajo, jika Labuan Bajo ingin menjadi eco pariwisata, maka udaranya harus bersih. Untuk itu, pembangkit listrik yang tepat adalah gas dan PLTS,” kata Jonan.
Senada dengan hal tersebut, Direktur Bisnis PLN Regional Jawa Timur, Bali dan Nusra, Djoko Abumanan mengatakan, PLN optimis mendorong penggunaan EBT.
“Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) ini kita bangun untuk menjangkau daerah-daerah yang belum terlistriki atau belum masuk jaringan listrik, selain itu juga demi mencapai target EBT 23% di 2019, dan mengurangi penggunaan diesel sebanyak 0,4% di 2025.” kata Djoko.
Rincian lokasi, jumlah pelanggan dan kapasitas PLTS Komunal diantaranya:
1. Miesa 468 pelanggan, kapasitas 530kWp
2. Papa Garang, 333 pelanggan, kapasitas 380kWp
3 Seraya Maranu 162 pelanggan, kapasitas 190kWp
4 Batu Tiga, 102 pelanggan, kapasitas 120kWp
5 Nuca Molas, 411 pelanggan, kapasitas 380kWp
6 Usulanu, 82 pelanggan, kapasitas 70kWp
7 Ternate, 474 pelanggan, kapasitas 280kWp
8 Treweng, 180 pelanggan, kapasitas 110kWp
9 Tribur, 431 pelanggan, kapasitas 250kWp
10 Perumaan, 458 pelanggan, kapasitas 420kWp
11 Kojandoi, 207 pelanggan, kapasitas 190kWp
Ke depan, PLTS ini akan mampu menyediakan listrik bagi 3.308 rumah tangga. Adapun target beroperasinya PLTS Komunal tersebut yaitu pada Juni 2019.
Diharapkan melalui pembangunan PLTS Komunal ini, sejumlah 3.308 pelanggan rumah tangga di 11 pulau tersebar mendapatkan listrik, sehingga dapat meningkatkan rasio elektrifikasi di 11 pulau tersebut, selain itu juga mendorong pencapaian target penggunaan EBT 23% di 2025, dan mewujudkan komitmen pengurangan diesel sebesar 0,4% di 2025. (R2)