Kupang, penatimor.com – Nusa Tenggara Timur mendapat quota tiga orang taruna Akademi Kepolisian (Akpol) untuk mengikuti pendidikan Akpol.
Tiga orang utusan NTT lainnya dinyatakan tidak lolos dan diserahkan kembali kepada orang tuanya.
Sementara satu orang peserta wanita yang dikirim mengikuti seleksi tingkat pusat sudah gugur saat seleksi kesehatan awal tingkat nasional.
Sidang kelulusan dan pengumuman hasil akhir seleksi tingkat panitia pusat bagi perwakilan calon taruna Akpol rekrutmen terpadu anggota Polri TA 2019 dilaksanakan pada Minggu (28/7) di Auditorium Cendikia Akpol Semarang Jawa Tengah.
Kegiatan ini juga dihadiri Karo SDM Polda NTT Kombes Pol Trio Santoso dan orang tua enam calon taruna Akpol asal NTT dan perwira pendamping dari Polda NTT.
Karo SDM Polda NTT Kombes Trio Santoso usai pengumuman yang dipimpin As SDM Polri menyampaikan kalau dari enam orang peserta asal NTT, tiga orang dinyatakan lolos sementara tiga orang lainnya tidak lolos.
Tiga orang peserta asal NTT yang tidak lolos seleksi Akpol tingkat pusat masing-masing Ricardus Manggala Agoha Dappa, Agustinus DPM Klobor dan Fajar Natalinus Wea Rangga.
Sementara tiga orang peserta yang lolos dan akan mengikuti pendidikan Akpol tahun 2019 hingga empat tahun kedepan masing-masing Michael Berthrand Simanjuntak, Andre Satya Dharma dan Bayu Pratama Putra Pringgadhi.
“Tiga orang lolos dan tiga orang lainnya dinyatakan lulus tidak terpilih sehingga harus pulang,” ujar Karo SDM Polda NTT.
Peserta yang dinyatakan lolos segera mempersiapkan diri memasuki masa pendidikan di kampus Akpol Semarang, sementara mereka yang tidak lolos seleksi tingkat pusat diserahkan kembali kepada orang tua/wali masing-masing yang hadir dalam sidang Kelulusan Akhir Panitia pusat.
Sebelum diserahkan ke orang tua dan wali masing-masing, terlebih dahulu dilakukan konseling oleh petugas dari SDM Mabes Polri.
Para calon taruna Akpol asal NTT ini diberangkatkan ke Semarang mengikuti seleksi tingkat pusat sejak 2 Juli 2019 lalu setelah menjalani supervisi oleh tim supervisi Mabes Polri dipimpin Kombes Pol Drs Tubuh Musyareh dari Lemdik Polri.
Karo SDM Polda NTT Kombes Pol Trio Santoso mengemukakan bahwa kelulusan peserta ini tanpa sponsor dan benar-benar transparan.
Disebutkan pula kalau proses seleksi dilakukan Polda NTT melalui panitia dengan prinsip bersih, transparan, akuntabel dan Humanis (Betah)
“Proses penerimaan ini tanpa sponsor yang bisa meluluskan,” ujarnya.
Semua proses dan hasil yang ada berdasarkan hasil kemampuan sendiri para peserta karena setiap tahapan seleksi langsung diumumkan.
Panitia ditingkat daerah maupun pusat menjunjung tinggi aspek keterbukaan dan jika ada peserta yang membutuhkan penjelasan mengenai proses seleksi maka panitia terbuka untuk menjelaskan.
Ia juga mengemukakan kalau sejak proses awal tanggal 5 Maret 2019 yang lalu, animo pendaftar baik Akpol, bintara maupun tamtama Polri sangat besar. (mel)