KUPANG, PENATIMOR – Di sebuah kota kecil bernama Kupang, Nusa Tenggara Timur, ada seorang bocah berusia 11 tahun bernama Misericordia Weni Gerimu, yang akrab disapa Rico.
Rico adalah seorang siswa kelas VI-C di SDN Negeri Naikoten 1, dan meskipun terlihat seperti bocah biasa, dia memiliki bakat yang luar biasa dalam olahraga taekwondo.
Tiga kali berturut-turut, Rico telah menyabet medali emas dalam turnamen taekwondo yang digelar di Kota Kupang.
Sebuah prestasi yang sangat mengesankan. Prestasinya yang mengesankan ini diraihnya dalam sebuah turnamen bergengsi, Liliba Open Tournament, yang diikuti 920 atlet dari seluruh daratan Timor.
Tiga medali emas diraihnya dalam Kejuaraan Taekwondo SDI Naikoten 1-2 Kota Raja Cup 1 2023, turnamen Pengcab TI Kota Kupang Cup 2 2023, dan tentu saja, Liliba Open Tournament 2023.
Medali perak datang dari Lourdez Cup II, sementara dua medali perunggu lainnya diraihnya dalam Kejati NTT Taekwondo Open Tournament 2022 dan Open Sparing Adhyaksa Taekwondo Club 2023.
Rico telah menunjukkan keahliannya dalam beberapa turnamen, tetapi ada satu turnamen terakhir yang menjadi titik terang dalam kisahnya, yakni PPA 10-0625 Liliba Open Tournament, yang berlangsung pada Minggu (24/9/2023).
Dalam turnamen ini, Rico tampil luar biasa pada kelas pracadet. Ia berhasil menyabet medali emas setelah menyelesaikan dua pertandingan dengan sempurna.
Pertandingan pertama membawanya berhadapan dengan seorang anak asuhan sabeum Ibnu Sanda dari Dojang Lambada.
Rico menunjukkan kelasnya dengan mengumpulkan poin penuh, mengamankan tempatnya di babak final dengan selisih poin yang sangat besar.
Di pertandingan final, Rico harus menghadapi atlet dari Dojang Diklat, lawan yang cukup tangguh. Namun, hal itu tidak menghentikannya.
Rico sekali lagi menunjukkan kecemerlangannya dan berhasil keluar sebagai juara pertama, dan menyumbangkan medali emas untuk Dojang Adhyaksa Taekwondo Club (ATC).
Pada dua pertandingan ini, Rico didampingi pelatihnya, Sabeum Dudy Hasmin Baranuri.
Namun, ada satu aspek yang membuat prestasi Rico dalam turnamen ini begitu istimewa. Ternyata, kemenangannya adalah hadiah ulang tahun untuk ibunya, Sita Neno.
Pada hari Minggu kemarin, ibunya baru saja merayakan ulang tahun. Rico, sebagai anak laki-laki satu-satunya, ingin memberikan hadiah yang sangat spesial untuk ibunya di hari yang istimewa tersebut.
Itu sebabnya, dia sangat bersemangat dan fokus dalam setiap pertandingan, bertekad untuk memberikan kebahagiaan kepada ibunya.
Usai menyelesaikan pertandingan final dengan gemilang, Rico tidak kehilangan waktu.
Dia langsung bergegas menuju tribun GOR, tempat ibunya duduk dengan tegang. Dalam momen yang sangat emosional, Rico memeluk erat ibunya, dan tangis bahagia pun mengalir.
Ibunya tidak bisa menahan air mata. Ia terharu dan bangga melihat prestasi gemilang anaknya. Rico telah memberikan hadiah ulang tahun yang sangat spesial, sebuah medali emas yang mengkilap, sebagai tanda cintanya dan penghargaannya kepada ibunya yang selalu mendukungnya.
“Kemenangan ini hadiah ulang tahun untuk mama. Semoga bisa buat mama senang dan bangga,” ucap Rico dengan tulus, sambil memeluk ibunya dengan erat.
Prestasi Rico bukan hanya mengukir namanya sebagai juara taekwondo yang ulung, tetapi juga sebagai anak yang penuh kasih sayang dan perhatian terhadap ibunya.
Kisah ini mengajarkan kita bahwa setiap pencapaian memiliki nilai yang lebih dalam ketika dilakukan dengan cinta dan dedikasi kepada orang yang kita cintai.
Rico adalah contoh nyata bahwa cinta seorang anak dapat menjadi motivasi terbesar dalam mencapai kesuksesan.
Proficiat Rico. Teruslah bersinar dan ukir prestasi sambil terus menjunjung tinggi nilai-nilai belas kasihan, kasih setia, pengampunan, dan empati terhadap sesama. Seperti namamu, Misericordia yang artinya Belas Kasihan. (Om Pena)