Mantan Kajari Lembata Ungkap Komunikasi dengan Bupati Yentji Sunur Sebelum Meninggal

Mantan Kajari Lembata Ungkap Komunikasi dengan Bupati Yentji Sunur Sebelum Meninggal

Kupang, PENATIMOR – Bupati Lembata, Eliaser Yentji Sunur, ST.,MT., telah berpulang menghadap sang Khalik.

Virus jahanam asal Wuhan-China, Covid-19 itu menggerogoti tubuh hingga merenggut nyawa sosok pimpinan Lembata dua periode itu.

Kepergiannya meninggalkan duka mendalam bagi rakyat Lembata.

Sebagai manusia biasa, Yentji tentu tak luput dari salah dan khilaf. Namun ada pula kenangan berkesan yang membekas dan patut dikenang.

Mantan Kajari Kabupaten Lembata,  Ridwan Sujana Angsar, SH.,MH., juga punya cerita berkesan dengan sosok orang nomor satu di negeri Sembur Paus itu.

Ridwan yang kini menjabat Kajari Kabupaten Kupang, mengaku, sosok Yentji yang low profile membuat komunikasi sebagai mitra dalam Forum Pimpinan Daerah (Forkopimda) selalu terjalin baik dan harmonis.

“Beliau orangnya komunikatif dan juga humoris. Beliau sangat mendukung tugas-tugas kami Forkopimda. Setiap kunjungan ke wilayah kecamatan dan desa-desa, Forkopimda selalu diajak. Walau saya hanya bertugas 11 bulan, tapi beliau cukup berkesan,” ungkap Ridwan.

Ridwan juga punya kenangan berkesan jelang kepergian sosok politisi kawakan itu.

Saat itu Ridwan mengaku baru saja menerima SK mutasi dirinya sebagai Kajari Kabupaten Kupang.

Sebagai Forkopimda, Ridwan menginformasikan soal mutasi tersebut kepada mitra Forkopimda, termasuk Bupati.

“Saat itu saya kirim pesan WhatsApp, mohon izin untuk telepon beliau. Tapi beliau balas WA (Pesan WA) saja, karena belum bisa banyak bicara,” kenang Ridwan.

Kebetulan berdekatan waktu dengan momentum Hari Bhakti Adhyaksa (HBA), Ridwan juga menyampaikan tentang rencana peringatan HBA di Kejari Lembata.

Yentji yang mengaku tengah dirawat di Rumah Sakit Siloam Kupang itu pun merespon positif.

Mendiang Yentji sampaikan bahwa dirinya telah memerintahkan Sekda Lembata untuk membantu memfasilitasi kegiatan HBA.

“Saat balas pesan WA, memang ketikan beliau sudah tidak jelas lagi. Agak sulit membacanya, tapi bisa dipahami maksud beliau,” ungkap Ridwan yang ikut menghadiri pemakaman Yentji Sunur. (wil)