KUPANG, PENATIMOR – Pihak kepolisian Polsek Alak dan Polres Kupang Kota terus berusaha mengungkap identitas dua mayat yang ditemukan.
Guna mengetahui identitas mayat ibu dan anak ini, polisi pun meminta bantuan dokter kepolisian (Dokpol) untuk melakukan autopsi mayat.
“Kita masih proses untuk mencari identitas dan motif nya,” ujar Kapolres Kupang Kota, AKBP Satrya Perdana P. Tarung Binti, SIK., saat dikonfirmasi wartawan, Senin (1/11/2021).
“Autopsi dulu, baru dicek menggunakan mambis (alat identifikasi sidik jari),” ujar Waka Polres Kupang Kota, Kompol Iwan Iswahyudi, SPd., yang dihubungi secara terpisah, Minggu (31/10/2021).
Autopsi dilakukan pada Sabtu malam di ruang jenazah Rumah Sakit Bhayangkara (RSB) Titus Uly Kupang.
Autopsi dipimpin AKBP dr Edy Hasibuan guna menemukan identitas mayat.
Aparat keamanan dari Polsek Alak dibantu anggota Polres Kupang Kota juga masih mencari keterangan dan saksi-saksi terkait keberadaan dan identitas mayat tersebut.
Polisi juga menyebarkan informasi jika ada warga masyarakat yang merasa kehilangan anggota keluarganya.
Diperoleh pula keterangan kalau jenazah ini diduga sengaja dibuang dalam lokasi galian dan sudah terbungkus plastik sampah.
Kedua jenazah diperkirakan meninggal lebih dari dua hari sebelum ditemukan.
Polisi baru memeriksa tiga saksi yakni operator excavator, kondektur excavator dan penanggungjawab proyek pekerjaan.
Hingga saat ini belum ada warga yang melaporkan kehilangan anggota keluarganya.
Sebelumnya, warga Kota Kupang digegerkan dengan penemuan dua mayat berjenis kelamin perempuan dewasa dan bayi berjenis kelamin laki-laki.
Kedua mayat yang diduga ibu dan anak ini tanpa identitas dan ditemukan di lokasi penggalian pipa proyek SPAM Kali Dendeng di RT 01/RW 01, Kelurahan Penkase Oeleta, Kecamatan alak, Kota Kupang, Sabtu (30/10/2021). (wil)