UTAMA  

Hina Almarhumah Ibu Ani Yudhoyono, Netizen ‘Semprot’ Pendukung HTI

Hina Almarhumah Ibu Ani Yudhoyono, Netizen 'Semprot' Pendukung HTI

Kupang, Penatimor.com – Hina Almarhumah Ibu Ani Yudhoyono, Wahyu Sutono ‘Semprot’ pendukung HTI. Pak tua yang rambutnya sudah memutih, dimanakah gerangan belajar Islam-nya? Kami yang juga Muslim sungguh malu membaca statusmu di medsos. Tahukah Pak Tua bahwa statusmu itu sekarang viral dan menjadi bahan olok-olok banyak orang.

Pak Tua, Islam itu tidaklah rumit. Yang justru memperumit itu adalah sebagian umatnya yang ingin dianggap paling Islami, tapi ucap lampahnya tak sesuai dengan Islam.

Kalau lah Anda ragu, tak perlu pula Anda buat dalam status, tapi tanyakan kepada ulama yang paham. Agar Anda pun tak lupa bila Ibu Ani Yudhoyono itu seorang muslimah, terlepas ia belum sempat berhijab. Beliau pun seorang mantan ibu negara, yang otomatis saat SBY menjabat, beliau ibu negaramu.

Lalu mengapa Anda menjadi alergi untuk mengucapkan Innalillahi sebagai tanda duka cita. Dimana rasa empatimu? Apakah Anda sudah memahami makna yang sebenarnya?

Dalam Qur’an Innalillahi wa innailaihi raji’uun disebutkan dalam ayat:

“Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan, ‘Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun.’ Mereka itulah yang mendapat keberkahan yang sempurna dan rahmat dari Rabb mereka dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.” (Al-Baqarah: 155-157).

Kalau dari ayat ini, bisa dilihat bahwa ucapan ini adalah ucapan orang yang sabar, dan diucapkan saat mereka tertimpa musibah, bukan hanya bila ada yang meninggal.

Innalillahi wa inna ilaihi rajiun artinya “Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan kepada-Nya lah kami kembali.”

Orang yang mengucap hal ini saat tertimpa musibah hendak mengatakan bahwa sebagai kepunyaan Allah, yang diciptakan dan dimiliki sepenuhnya oleh Allah, maka mereka berserah diri saja. Jadi, bukan karena ia berhijab atau tidak/belum. Mengapa Anda bingung?

Yakin percaya penuh bahwa semua itu diberikan atas dasar cinta, kasih sayang, yang mungkin belum tentu kita semua tahu hikmah indah di baliknya, percaya saja pasti indah. Dan percaya penuh bahwa Sang Pemilik ini tahu kemampuan kita.

Kemudian perihal nama ‘Kristiani’ tidak ada hubungannya sama sekali dengan agama, terlebih dikaitkan dengan ‘Kristen.’ Tapi sang ayah, Sarwo Edie Wibowo memberikan nama untuk Ibu Ani Yudhoyono saat itu karena terinspirasi oleh tempat tugasnya di Batalyon Krena Yogyakarta. Sedangkan nama belakangnya ‘Herawati’ memiliki arti ‘Kekuatan.’

Selain itu sang ayah pun terinspirasi dari kisah pewayangan dari sosok Kresna yang memiliki pribadi yang baik. Sehingga diharapkan kelak, Bu Ani bisa menjadi pribadi yang kuat dan baik.

“Umat Islam itu hendaknya bisa cerdas, bijaksana, dan tabayyun bila tidak paham”. (R2/ARN/arrahmahnews.com)