UTAMA  

Gagal Masuk Akpol, Diakomodir jadi Bintara

Gagal Masuk Akpol, Diakomodir jadi Bintara

Kupang, penatimor.com – Kepolisian Republik Indonesia menempuh kebijakan untuk mengakomodir para calon taruna (catar) yang gagal masuk pendidikan Akademi Kepolisian (Akpol).

Catar yang dipulangkan ke daerah masing-masing diberi kesempatan untuk langsung mengikuti pendidikan Bintara Polri tahun 2019.

Karo SDM Polda NTT Kombes Pol Trio Santoso, SH membenarkan hal tersebut di Mapolda NTT, Kamis (1/8).

“Bila ada (Catar Akpol) yang berminat untuk mengikuti pendidikan pembentukan Bintara Polri maka akan diakomodir,” tandas Karo SDM Polda NTT.

Catar Akpol tersebut tidak lagi mengikuti perangkingan tetapi langsung masuk kuota pendidikan di SPN Polda NTT mulai 6 Agustus 2019.

Ada tiga orang peserta asal NTT yang tidak lolos seleksi Akpol tingkat pusat masing-masing Ricardus Manggala Agoha Dappa, Agustinus DPM Klobor dan Fajar Natalinus Wea Rangga.

Mereka diserahkan kembali kepada orang tuanya pasca pengumuman pekan lalu.

Nusa Tenggara Timur hanya mendapat quota tiga orang taruna Akpol untuk mengikuti pendidikan Akpol tahun 2019.

Tiga orang peserta yang lolos dan mengikuti pendidikan Akpol tahun 2019 hingga empat tahun kedepan masing-masing Michael Berthrand Simanjuntak, Andre Satya Dharma dan Bayu Pratama Putra Pringgadhi.

Para calon taruna Akpol asal NTT ini diberangkatkan ke Semarang mengikuti seleksi tingkat pusat sejak 2 Juli 2019 lalu setelah menjalani supervisi oleh tim supervisi Mabes Polri dipimpin Kombes Pol Drs Tubuh Musyareh dari Lemdik Polri.

Karo SDM Polda NTT Kombes Pol Trio Santoso mengemukakan bahwa kelulusan peserta ini tanpa sponsor dan benar-benar transparan.

Disebutkan pula kalau proses seleksi dilakukan Polda NTT melalui panitia dengan prinsip bersih, transparan, akuntabel dan Humanis (Betah)

“Proses penerimaan ini tanpa sponsor yang bisa meluluskan,” ujarnya.

Semua proses dan hasil yang ada berdasarkan hasil kemampuan sendiri para peserta karena setiap tahapan seleksi langsung diumumkan.

Panitia di tingkat daerah maupun pusat menjunjung tinggi aspek keterbukaan dan jika ada peserta yang membutuhkan penjelasan mengenai proses seleksi maka panitia terbuka untuk menjelaskan.

Ia juga mengemukakan kalau sejak proses awal tanggal 5 Maret 2019 yang lalu, animo pendaftar baik Akpol, bintara maupun tamtama Polri sangat besar. (mel)

error: Content is protected !!