Kupang, penatimor.com – Dua calon taruna (catar) Akademi Kepolisian (Akpol) asal provinsi Nusa Tenggara Timur yang lulus tidak terpilih di tingkat pusat memilih menjalani pendidikan bintara Polri 2019.
Keduanya sudah diakomodir Polda NTT menjadi siswa bintara Polri 2019.
Namun keduanya tidak menjalani masa pendidikan di SPN Polda NTT tetapi dikirim ke Polda Sulawesi Tenggara menjalani masa pendidikan di SPN Kendari.
Kedua catar ini masing-masing Agustinus DPM Klobor asal Kota Kupang dan Fajar Natalius Wea Rangga asal Kabupaten Kupang.
Sementara satu orang lainnya, Ricardus Manggala Agoha Dappa memutuskan mengikuti seleksi penerimaan Akpol tahun 2020.
Agustinus DPM Klobor yang ditemui di Mapolda NTT sebelum keberangkatan ke Kendari, Minggu (4/8) mengemukakan kalau ia tidak ingin menyia-nyiakan peluang yang ada.
“Kalau ada emas di depan mata kenapa saya harus kejar berlian?,” tandasnya.
Ia mengakui tidak bisa memprediksi aturan kedepan sehingga saat tawaran itu datang maka ia langsung menerima untuk masuk menjadi bintara Polri.
Ia bersyukur bisa mengikuti seleksi di tingkat pusat hingga akhir.
“Banyak pelajaran berharga selama satu bulan mengikuti seleksi tingkat pusat. Ssya juga bisa berkenalan dengan banyak rekan dari berbagai daerah di Indonesia,” ujarnya.
Hal yang sama diungkapkan Fajar Natalius Wea Rangga. Ia mengaku bersyukur diberikan tawaran dan kesempatan menjadi anggota Polri melalui pendidikan bintara Polri.
“Awalnya saya bertekad untuk mengulang lagi tahun depan untuk tes Akpol, namun kita tidak bisa memprediksi kedepan. Bisa saja aturannya berubah atau mungkin lebih berat,” tandasnya.
Menjadi anggota Polri dari jalur bintara pun tandasnya sudah sangat membanggakan apalagi seluruh tahapan seleksi dilakukan secara transparan dan tanpa bayaran.
Ia bersyukur masuk polisi karena proses rekrutmen yang sangat terbuka dan hasilnya bisa langsung diketahui.
Dua Catar Akpol ini tidak lagi mengikuti perangkingan tetapi langsung masuk kuota pendidikan mulai 6 Agustus 2019.
Nusa Tenggara Timur hanya mendapat quota tiga orang taruna Akpol untuk mengikuti pendidikan Akpol tahun 2019.
Tiga orang peserta yang lolos dan mengikuti pendidikan Akpol tahun 2019 hingga empat tahun kedepan masing-masing Michael Berthrand Simanjuntak, Andre Satya Dharma dan Bayu Pratama Putra Pringgadhi.
Para calon taruna Akpol asal NTT ini diberangkatkan ke Semarang mengikuti seleksi tingkat pusat sejak 2 Juli 2019 lalu setelah menjalani supervisi oleh tim supervisi Mabes Polri dipimpin Kombes Pol Drs Tubuh Musyareh dari Lemdik Polri.
Karo SDM Polda NTT Kombes Pol Trio Santoso mengemukakan bahwa kelulusan peserta ini tanpa sponsor dan benar-benar transparan.
Disebutkan pula kalau proses seleksi dilakukan Polda NTT melalui panitia dengan prinsip bersih, transparan, akuntabel dan Humanis (Betah)
“Proses penerimaan ini tanpa sponsor yang bisa meluluskan,” ujarnya.
Semua proses dan hasil yang ada berdasarkan hasil kemampuan sendiri para peserta karena setiap tahapan seleksi langsung diumumkan. (ima)