CATAT! Tanpa Rekomendasi PSSI, Event Sepakbola tidak Bisa Digelar di NTT

CATAT! Tanpa Rekomendasi PSSI, Event Sepakbola tidak Bisa Digelar di NTT

KUPANG, PENATIMOR – Dalam rangka keamanan dan kenyamanan penyelenggaraan event sepakbola di NTT, Asprov PSSI NTT mengeluarkan keputusan bahwa setiap event sepakbola di NTT harus mendapat rekomendasi dari Asprov PSSI NTT.

Penegasan ini disampaikan Ketua Asprov PSSI NTT, Chris Mboeik usai rapat pengurus Asprov PSSI NTT, Rabu kemarin.

Rapat dihadiri EXCO, Wakil Ketua, Ketua Asosiasi Futsal Provinsi (AFP) NTT dan pengurus Asprov PSSI NTT.

Menurut Chris, dinamika sepakbola yang semakin tinggi, menuntut persiapan penyelenggaraan semakin baik.

Beberapa catatan pengalaman buruk dalam penyelenggaraan sepakbola harus dieliminir sejak awal, agar penyelenggaraan di NTT berjalan aman dan nyaman.

“Sikap kita jelas dan tegas, tanpa Rekomendasi PSSI di setiap tingkatannya, maka event sepakbola tersebut tidak bisa digelar. Kalaupun digelar tanpa Rekomendasi, itu bukan kewenangan PSSI,” tegasnya.

Dia menambahkan, untuk mendukung ketegasan itu, Asprov PSSI NTT akan bertemu Kapolda NTT. Tujuannya adalah untuk pemahaman bersama berkaitan tupoksi dan kewenangan masing-masing lembaga.

“Dalam waktu dekat kita akan bertemu dengan Kapolda NTT. Saat itu, kita akan membicarakan berkaitan dengan rekomendasi PSSI dan ijin keramaian. Karena kewenangan itu hanya ada di PSSI dan Polda NTT. Intinya, kita ingin agar event sepakbola dan futsal di NTT berjalan aman dan nyaman,” ujar Wakil Ketua DPRD NTT ini.

Berkaitan dengan penyelenggaraan event sepakbola, mekanisme yang dilakukan, menurut Chris, adalah panitia pelaksana bersurat ke Askab/Askot, setelah itu Askab/Askot mengirim surat ke Asprov dengan melampirkan surat permohonan dari panitia pelaksana.

Maksudnya adalah, struktur PSSI di setiap tingkatan wajib mengetahu dan mengawasi penyelenggaraan event tersebut.

“Kita berharap mekanisme ini berjalan baik, sehingga tidak ada lagi panitia pelaksana yang langsung bersurat ke Asprov, tanpa melibatkan Askab/Askot. Ini semua dalam rangka tertib organisasi, dan kita harus memulai itu,” tegasnya.

Senada dengan Chris, Wakil Ketua Asprov PSSI NTT Ridwan Angsar optimis kalau mekanisme organisasi berjalan baik, tentu saja kualitas pelaksanaan event akan baik.

“Saya percaya, kalo pengelolaan organisasi bagus, tentu akan menghasilkan pola kerja dan prestasi yang bagus pula. Karena itu, kita terus rapikan setiap kegiatan sepakbola di NTT. Kita juga akan mengirim surat kepada Askab dan Askot PSSI berkaitan dengan ketegasan ini,” ujarnya.

Soal pertemuan dengan Polda NTT, Ridwan sangat sependapat dengan Ketua Asprov PSSI NTT.

“Mungkin saat pertemuan nanti bisa melahirkan kesepakatan atau perjanjian bersama antara Polda NTT dengan Asprov PSSI NTT,” ujarnya.

Ketua AFP NTT yang juga Exco PSSI NTT, Jimi Sianto menegaskan, berkaitan dengan ketegasan Asprov, pihaknya sangat mendukung.

“Kami di Futsal sudah berlakukan lama sejak 2017. Setiap event futsal harus ada rekomendasi AFP NTT. Bahkan kami sudah menyampaikan keputusan AFP ke Polda NTT,” ungkapnya.

Jimi optimis, kalau ini berjalan baik, penyelenggaraan event sepakbola dan futsal di NTT semakin baik.

“Kalau semakin bagus, tentu banyak pemain kita yang bisa berprestasi di level nasional,” ujarnya. (*/bet)

error: Content is protected !!