Kupang, penatimor.com – Tiga pria di Dusun Sanenu, Desa Bokong, Kecamatan Taebenu, Kabupaten Kupang, dikabarkan tewas akibat tersambar petir, Selasa (1/12/2020).
Peristiwa nahas ini terjadi sekira pukul 12.00 Wita bertempat di lokasi proyek pembuatan saluran air di Dusun Sanenu.
Korban teridentifikasi bernama Matias Morreira (35), warga RT 017/RW 006, Desa Manusak, Kecamatan Kupang Timur, Kabupaten Kupang.
Korban Matias mengalami pendarahan pada telinga kanan, luka bakar di bagian dada depan dan rusuk kiri dan kanan.
Korban keduanya adalah Edemundo D. C. Da Concecao (20), warga RT 024/RW 006, Desa Raknamo, Kecamatan Amabi Oefeto, Kabupaten Kupang.
Korban Edemundo mengalami pendarahan pada telinga bagian kiri dan dan luka bakar pada perut.
Sementara korban ketiga adalah Herman Da Conceicao Kusmau (18), warga RT 012/RW 006, Dusun III, Desa Amabi Oefeto, Kabupaten Kupang.
Korban mengalami luka bakar akibat sambaran petir pada pinggul bagian kiri.
Korban lainnya, Carlos Soares (59), warga RT 009/RW 005 Dusun I, Desa Raknamo, Kecamatan Amabi Oefeto. Dia mengalami sakit pada bagian dada dan telinga.
Sementara, Antonio da Conceicao (24), warga RT 012/RW 005, Desa Oefeto, Kecamatan Amabi Oefeto, Kabupaten Kupang, mengalami sakit pada bagian dada dan telinga.
Korban lainnya Antoni Marqez (40), RT 012/RW 005, Desa Oefeto, Kecamatan Amabi Oefeto, Kabupaten Kupang, mengalami sakit pada bagian dada dan telinga.
Termasuk Manuel Soares (22), warga RT 012/RW 005, Desa Oefeto, Kecamatan Amabi Oefeto, Kabupaten Kupang, mengalami sakit pada bagian dada dan telinga.
Adapun saksi-saksi, yaitu Carlos Soares (59), warga RT 009/RW 005 Dusun I, Desa Raknamo, Kecamatan Amabi Oefeto.
Termasuk Hengki Tonci Kase (57), warga RT 003/RW 001, Kelurahan Oesapa Selatan, Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang.
Adapun kronologi peristiwa nahas ini, berawal dari para korban sedang mengerjakan saluran di TKP, berselang beberapa menit cuaca mendung disertai dengan hujan lebat sehingga para pekerja menghentikan pekerjaan dan berteduh di rumah kebun yang berada di sekitar TKP.
Di dalam rumah kebun tersebut terdapat 7 orang yang mana 3 orang korban duduk bercerita dan 4 orang lainnya dalam keadaan tidur.
Tiba-tiba terdengar gemuru guntur disertai dengan kilat yang langsung menyambar para korban yang sedang berada di dalam rumah kebun.
Kemudian saksi Carlos Soares melihat ketiga korban sudah dalam keadaan tak bernyawa lagi dengan posisi 2 korban saling bertindih dan 1 korban dalam keadaan terpental.
Setelah itu saksi Carlos pergi memberitahukan kepada saksi Hengki Tonci Kase dan para pekerja lainnya dan langsung mengevakuasi para korban ke RSUD S.K. Lerik Kupang untuk mendapatkan pertolongan pertama pasca kejadian dan visum.
Meninggalnya para korban sesuai dengan pemeriksaan luar dari RS S.K. Lerik kupang bahwa murni akibat sambaran petir dengan beberapa luka yang terdapat d sekujur tubuh para korban yang meninggal.
Kapolsek Kupang Tengah Ipda Elpidus Kono Feka, S.Sos., saat dikonfirmasi wartawan, membenarkan peristiwa ini.
“Keluarga korban menerima kematian tersebut sebagai musibah,” kata Kapolsek. (wil)