Kupang, penatimor.com – Provinsi NTT melalui Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan, menerima bantuan dari Kementerian Pertanian berupa 1 unit ekskavator dan 3 unit traktor.
Bantuan ini merupakan hasil dari perjuangan dan aspirasi anggota DPR RI Yohanis Fransiskus Lema, S.IP.,M.Si., yang telah berjuang agar Provinsi NTT dibantu untuk mengembangkan pertanian lahan kering secara maksimal.
Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Provinsi NTT, Yohanes Oktovianus, mengucapkan terima kasih kepada politisi PDIP yang akrab disapa Ansy Lema itu.
“Saya juga sudah laporkan ke bapak gubernur, dan bapak gubernur juga mengucapkan terima kasih banyak kepada pak Ansy Lema. Kami juga telah membuat surat secara resmi ucapan terima kasih kepada pak Ansy atas bantuannya untuk rakyat NTT,” kata Yohanes.
Yohanes melanjutkan, masyarakat NTT memang sangat membutuhkan peralatan-peralatan seperti itu, karena NTT mempunya potensi yang sangat besar untuk pengembangan usaha-usaha di lahan kering, baik itu pengembangan kebutuhan pangan seperti padi ladang dan jagung, dan juga gerakan pengembangan kelor yang dilakukan Gubernur NTT.
“Kedepan kerja sama dengan bapak-bapak anggota DPR RI di Jakarta kami sangat harapkan sekali, demi masyarakat NTT,” kata Yohanes.
Ekskavator tersebut seharga Rp 1.362.000.000 dan total harga tiga traktor mencapai Rp 1.269.000.000, sehingga total bantuan dari Kementerian Pertanian untuk NTT mencapai Rp 2.631.000.000.
Ansy Lema mengatakan, jumlah nominal bantuan tersebut tentunya sangat fantastis.
“Kalau bukan anggota DPR RI, saya tidak mungkin bisa membantu rakyat NTT dengan uang sebanyak itu,” kata Ansy Lema.
Menurut anggota Komisi IV DPR RI Dapil NTT 2 itu, dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Menteri Pertanian (18/11/2019), dia mengusulkan pengadaan alat berat untuk pembukaan lahan kering di NTT.
“Rakyat perlu mendapatkan bantuan untuk membongkar tanah yang keras, berlapis, berbatu. Syukurlah, bantuan Kementan telah tiba di NTT dan siap digunakan,” ungkap Ansy.
Dia menambahkan, inilah inti dan tujuan politik yakni kerja nyata untuk rakyat, dan kerja bantu rakyat.
“Kekuasaan adalah alat untuk wujudkan tujuan politik demi kesejahteraan masyarakat. Saya harus menggunakan kekuasaan agar alokasi anggaran berpihak dan menjawab kebutuhan rakyat,” imbuhnya. (wil)