Kupang, penatimor.com – Hujan lebat disertai petir di Kota Kupang ternyata membawa malapetaka.
Petir merenggut nyawa seorang gadis di Jalan Kecipir RT 09-RW 03 Kelurahan Bakunase I, Kecamatan Kota Raja, Kota Kupang, Sabtu (5/13/2020).
Peristiwa nahas itu terjadi sekira pukul 13.00 Wita.
Korban bernama Deviola Tari (18), siswi kelas II SMA Kristen Kupang tersambar petir pada saat duduk di bawah pohon.
Informasi yang dihimpun wartawan, menyebutkan, sesuai keterangan saksi Berna Tari (12), pelajar kelas VI SD yang juga adik kandung korban bahwasanya sekira pukul 13.00 Wita, saksi bersama korban pergi untuk belanja di kios.
Sesampainya di lapangan korban menyuruh saksi saja yang pergi belanja sedangkan korban menunggu saksi di lapangan dan duduk di bahwa pohon.
Setelah saksi kembali dari kios, saksi melihat korban sudah tertelungkup di tanah dan tak bergerak.
Melihat hal tersebut saksi langsung lari ke rumah dan memberitahukan kepada orangtuanya, Magdalena Luisa (52).
Sehingga saksi Magdalena Luisa dan paman korban Dominggus Bunganawa (52) langsung menuju ke tempat kejadian perkara dan mendapati korban tertelungkup di tanah dan pada bagian kepala korban mengeluarkan asap.
Kemudian saksi Dominggus Bungnawa meraba leher korban dikarenakan badan korban Masi hangat sehingga saksi langsung dibawa ke RSUD Prof. Dr. W Z Johannes Kupang.
Sesampainya di ruang UGD RSUD Prof. Dr. W.Z. Johannes Kupang, dikarenakan korban tidak sadarkan diri sehingga tim medis RSUD Prof. Dr. W.Z. Johannes Kupang melakukan pertolongan pertama dengan mengunakan alat pacu jantung atau defribrilator.
Pada saat defribrilator disentuhkan ke badan korban sebanyak tiga kali, korban sempat bergerak namun pada pada saat korban batuk dan mengeluarkan darah dari mulut.
Saat itu juga korban tidak bergerak dan dari keterangan tim medis bahwa korban tidak bisa di tolong dan sudah meninggal dunia.
Dari keterangan tim medis RSUD Prof. Dr. W.Z. Johannes Kupang, bahwasanya kemungkinan korban meninggal dikarenakan terkena sengatan petir pada bagian kepala yang mengenai otak dan jantung.
Dari tubuh korban ditemukan titik luka bakar pada rambut dan kepala korban, luka merah pada bahu sebelah kanan.
Di lokasi TKP tempat korban diduga tersambar petir juga ditemukan seekor binatang tokek yang sudah mati.
Tidak ada tanda-tanda penganiayaan pada tubuh korban. Diduga penyebab meninggalnya korban yakni pada waktu duduk di bawah pohon dan saat itu ada petir yang menyambar korban.
Dari pihak keluarga korban mengikhlaskan kejadian yang dialami korban sebagai musibah dan saat ini jenazah korban sudah berada di rumah duka di Jalan Kecipir RT 09/RW 03 Kelurahan Bakunase I. (wil)