Kupang, penatimor.com – Seorang ibu di Kota Kupang mengadu ke Mapolda NTT terkait dugaan hilangnya anak laki-laki yang berusia 29 tahun di Pelabuhan Fery Waingapu, Kabupaten Sumba Timur.
Kasus orang hilang ini dilaporkan di Mapolda NTT oleh ibu kandung korban bernama Yuliana Nggaba Karanggulimu (57), berdasarkan laporan pengaduan orang hilang Nomor: LP/B/354/IX/RES 1.24./2020 SPKT pada tanggal 6 September 2020.
Pengaduan orang hilang dengan korban bernama Umbu Onisimus Marsel Mamun, warga RT 9/RW 2, Kelurahan Fatululi, Kecamatan Oebobo, Kota Kupang.
Ciri-ciri korban, tinggi badan sekitar 168-170 cm, warna kulit hitam coklat/ sawo matang. Korban juga lulusan Teknik Elektro Medik.
Dengan riwayat perjalanan sebelum hilang, yaitu dari Jakarta ke Semarang, Lombok dan Waingapu.
Korban diduga hilang dari tanggal 1 September 2020 malam dan putus kontak hingga saat ini.
Adapun barang yang tertinggal berupa sepeda motor di kapal fery Inerie tanpa tuan.
“Korban putus kontak dengan kami pada Selasa (1/9) sekira pukul 18.30 Wita. Hingga saat ini pihak keluarga belum mengetahui keberadaan korban,” kata Yuliana yang ditemui wartawan di rumahnya, Minggu (13/9) siang.
Menurut Yuliana, korban bertolak dari Lombok-NTB menuju ke Kabupaten Sumba Timur dengan kapal barang, Minggu (30/8).
Setelah tiba di Pelabuhan Waingapu- Kabupaten Sumba Timur, Umbu sempat berkomunikasi dengan ibu nya lewat telepon yang menyampaikan bahwa sementara menaiki kapal Fery dengan tujuan Kupang.
Selang beberapa saat Yuliana kembali melakukan komunikasi via pesan SMS dengan Umbu dan menanyakan apakah kapal sudah jalan atau belum.
Namun komunikasi via pesan SMS merupakan yang terakhir, dan sejak saat itulah tidak ada balasan dan komunikasi putus hingga sekarang.
“Terakhir komunikasi pada hari Senin 31 Agustus 2020,” kata ibu korban dengan mata berkaca-kaca.
Pada Kamis (3/9), Yuliana mengetahui bahwa kapal fery yang ditumpangi Umbu telah bersandar di Pelabuhan Bolok-Kupang, sehingga dia pergi menjemput di pelabuhan.
“Saya pergi jemput karena tahunya pasti lagi sedikit Umbu sudah datang,” ungkapnya.
Namun sampai saat ini anak laki-laki nya Umbu yang ditunggu-tunggu tak kunjung tiba di rumah dan tidak ada komunikasi.
Yuliana juga beberapa kali pergi ke Pelabuhan Bolok untuk mengecek keberadaan korban, tapi tidak ada titik terang.
Dia memberitahukan kepada polisi dan petugas ASDP.
Namun setelah dikonfirmasi soal tiket, teryata Umbu memiliki tiket tetapi anehnya tiket hanya tertulis diatas kertas putih biasa, tidak seperti tiket kapal yang dikeluarkan oleh ASDP.
“Lalu pada malam harinya kami mendapat telepon dari pihak kepolisian bahwa ada sepeda motor milik Umbu yang masih berada di atas kapal fery, sepeda motor merek Yamaha Scorpio dengan bomor polisi H.4915 ALG,” lanjut dia.
Untuk sementara sepeda motor korban masih diamankan di Pos Polisi Pelabuhan Bolok sambil menunggu proses selanjutnya oleh pihak kepolisian.
Yuliana juga sangat berharap kepada pihak kepolisian di Polda NTT untuk menangani pengaduan hilangnya anaknya, sebab laporan pengaduan ini sudah dilaporkan hampir satu minggu. (wil)