- Pemkot Kupang Gencar Membangun di Tahun 2019
- Ada Enam Taman Kota
PEMBANGUNAN di segala bidang terus gencar dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Kupang secara masif di era kepemimpinan Wali Kota Jefri Riwu Kore dan Wakil Wali Kota dr. Hermanus Man (FirManMu).
Salah satu yang signifikan adalah pembangunan lampu penerangan jalan secara menyeluruh dan pemasangan lampu hias di seluruh jalan utama.
Pembangunan lampu penerangan jalan dan lampu hias ini kini membuat Kota Kupang pada malam hari menjadi terang benderang dan indah.
Tidak hanya itu, kepemimpinan paket FirManMu ini juga ternyata juga komit dalam pembangunan ruang terbuka hijau. Ini ditunjukan dengan pembangunan sejumlah taman kota yang kini sudah dinikmati masyarakat, dimana juga dilengkapi layanan fasilitas WiFi secara gratis.
Mengenai pembangunan lampu Penerangan Jalan Umum (PJU), Pemkot Kupang di tahun 2019 menggelontorkan anggaran sebesar Rp 11 miliar untuk membangun 1.115 titik lampu, dan sudah terpasang pada setiap titik di wilayah Kota Kupang.
Selain lampu PJU, Pemkot Kupang juga menganggarkan Rp 4 miliar untuk 1.000 lampu hias dengan sembilan jenis, ada yang berbentuk Sasando, Bunga, Bunga Sepe, Bola Kaca, Lonceng, Batik, Ketupat, Tabung dan Santa Claus.
Selain pemasangan lampu jalan, Wali Kota dan Wakil Wali Kota Kupang juga fokus pada pembangunan Ruang Terbuka Hijau (RTH), atau taman rekreasi bagi masyarakat.
Pada tahun 2019, tercatat Pemkot Kupang membangun enam taman di Kota Kupang, dimana sebelumnya pada tahun 2018, Pemkot membangun taman di Bundaran Tirosa yang masuk Koridor V.
Keenam taman yang dibangun di tahun 2019, yakni Taman Patung Ina Bo’i di Jalan Ina Bo’i, Taman Adipura di Jalan Adisucipto, Taman Patung Kasih di perempatan Jalan Piet Tallo dan Jalan Herman Johannes, Taman Patung Sonba’i di Jalan Urip Sumohardjo, Taman Tagepe di Jalan Sam Ratulangi dan Alun-alun Kota di Jalan Timor Raya dan Jalan Ina Bo’i. Saat ini proses pembangunan sudah memasuki tahapan finishing.
Bahkan empat taman telah dilakukan Provisional Hand Over (PHO), yaitu Taman Adipura, Taman Patung Kasih, Taman Tagepe dan Alun-alun Kota.
Sementara dua taman lainnya yaitu taman Patung Sonba’i di Jalan Urip Sumohardjo dan taman Patung Ina Bo’i di Jalan Ina Bo’i, rencananya akan di PHO dalam waktu dekat di akhir Desember 2019 ini.
Taman Patung Ina Bo’i senilai Rp 5 miliar dikerjakan oleh PT. Bahana Prima Nusantara. Kemudian, Taman Adipura dan Patung Kasih dalam satu paket senilai Rp 1,1 miliar dikerjakan CV. Tridaya Perkasa.
Taman Patung Sonbai senilai Rp 2,5 miliar dikerjakan CV. Bumi Karya Mandiri.
Sedangkan Taman Generasi Penerus (Tagepe) senilai Rp 2,2 miliar dikerjakan CV. Brawijaya Group, dan Alun-alun Kota untuk Tahap I senilai Rp 2 miliar dikerjakan CV. Investama.
Menariknya, pembangunan enam taman di Kota Kupang ini, menggunakan anggaran rasionalisasi anggaran perjalanan dinas sebesar belasan miliar rupiah.
Wali Kota Kupang, Jefri Riwu Kore memang berkomitmen agar di masa pemerintahannya, Kota Kupang harus berubah.
Hal ini sesuai dengan janji kampanye dan diimplementasikan dalam gerakan “Ayo Berubah” yang merupakan tagline Kota Kupang.
Sosok yang akrab disapa Jeriko ini tak henti-hentinya mengajak rakyatnya untuk mau berubah, dari hal-hal yang belum berjalan maksimal, menjadi sesuatu yang lebih baik.
Wali Kota dalam sebuah kesempatan, mengaku gerakan atau ajakan “Ayo Berubah”, merupakan kampanye perubahan untuk merubah pola kerja pemerintahan, dengan mengedepankan kesejahteraan dan kepentingan masyarakat.
“Taman dan lampu penerangan jalan ini juga merupakan prioritas kami tahun 2019 ini, dimana Kota Kupang harus tampak sebagai Kota yang merupakan Ibu Kota Provinsi NTT. Tentunya harus terang, dan dilengkapi dengan sarana dan fasilitas publik, yang ramah anak dan ramah disabilitas,” terangnya.
Wali Kota juga terus mendorong agar instansi yang berkaitan langsung dengan pelayanan masyarakat, agar dapat mengantongi sertifikat ISO, sebagai bukti bahwa pelayanan publik di Kota Kupang berstandar internasional.
“Tahun depan, kita akan dorong semua dinas atau OPD yang berkaitan langsung dengan pelayanan public. Saat ini baru tiga instansi, yaitu Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, RSUD S. K. Lerik dan Bagian Organisasi Setda Kota Kupang. Tahun depan semuanya harus berstandar ISO,” kata mantan anggota DPR RI dua periode ini.
Selain pada bidang pelayanan publik, Wali Kota Jefri Riwu Kore juga fokus pada perbaikan mutu pendidikan dan fasilitas layanan kesehatan bagi masyarakat.
Untuk bidang pendidikan, ada bantuan seragam sekolah gratis bagi seluruh siswa TK, SD dan SMP. Selain itu, sebagai wujud kepedulian kepada warga masyarakat yang mengalami penurunan daya penglihatan diberikan bantuan kaca mata baca.
Jefri Riwu Kore mengatakan, tahun 2020 mendatang akan ada banyak bantuan yang didapatkan oleh Kota Kupang.
Salah satunya adalah bantuan pembayaran iuran BPJS Kesehatan. Dipastikan, 118 ribu warga Kota Kupang akan dapat bantuan ini.
“Kami sudah koordinasi dengan pemerintah pusat, dan mereka akan sangat banyak membantu warga Kota Kupang. Kami juga karena kebetulan pernah di pusat sepuluh tahun, maka sudah melakukan pendekatan-pendekatan agar dapat banyak membantu masyarakat Kota Kupang,” kata Wali Kota.
Jefri Riwu Kore mengaku, terkait kenaikan iuran BPJS Kesehatan, Pemkot Kupang juga sudah mengantisipasinya. Pasalnya, sekitar 6.000 lebih warga Kota Kupang yang iuran BPJS Kesehatan nya dibayar oleh Pemkot Kupang.
“Kami juga menganggarkan untuk membantu masyarakat miskin yang belum tercover atau iuran BPJS nya belum dibayarkan oleh pemerintah pusat maupun pemerintah daerah,” kata Wali Kota.
Pemkot Kupang akan terus memberikan bantuan bagi masyarakat kurang mampu di Kota Kupang, pasalnya dengan kenaikan iuran BPJS Kesehatan ini tentu akan memberatkan masyarakat yang kurang mampu.
“Kami juga sudah berkoordinasi dengan BPJS Kesehatan, agar memberikan data penerima bantuan iuran BPJS Pusat, agar jangan sampai terjadi pendobelan, karena kami ingin agar semua masyarakat tercover. Masyarakat wajib terima pelayanan kesehatan,” kata Wali Kota.
Di tahun 2020 mendatang, Wali Kota mengaku Pemkot Kota Kupang menganggarkan Rp 4 miliar untuk pembayaran iuran BPJS Kesehatan, dan sudah terhitung dengan kenaikan BPJS yang akan diterapkan mulai 2020 nanti.
“Kami juga mengimbau agar masyarakat yang belum terdata, maka segera daftarkan namanya di kelurahan setempat, agar bisa didata secara baik, dan menerima bantuan ini. Saya juga sudah instruksikan kepada semua camat dan lurah, jangan lagi ada warga yang tidak terdata,” ungkapnya.
Sementara untuk air bersih, Jefri Riwu Kore, menjelaskan, dalam mengatasi persoalan air bersih di Kota Kupang saat ini sudah berjalan lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya.
Bahkan sekarang sementara dilakukan pengkajian dan diskusi untuk sumber air Sagu dan Air Kali Dendeng yang akan menjadi sumber air PDAM Kota Kupang dengan mengelolanya secara baik.
Untuk pengelolaan sumber Air Sagu dan Kali Dendeng, pemerintah Kota Kupang mendapatkan bantuan dari Pemerintah Pusat sebesar Rp 300 miliar.
Dana ini merupakan dana direktif yang langsung diberikan oleh Pemerintah Pusat. Memang untuk mendapatkan anggaran ini membutuhkan proses panjang, namun Pemkot Kupang berhasil mendapatkan bantuan ini. (*/adv)
Advetorial ini merupakan kerja sama Bagian Humas Setda Kota Kupang dengan Portal Berita Pena Timor.Com