Labuan Bajo, penatimor.com – Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) ditetapkan menjadi tuan rumah penyelenggaraan musyawarah nasional (Munas) Persatuan Tinju Nasional (Pertina) tahun 2020.
Terpilihnya Labuan Bajo sebagai tuan rumah Munas Pertina 2020 dihasilkan dalam Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) Pertina 2020 pada Kamis (12/11/2020) yang dilaksanakan secara virtual.
“Memutuskan Munas Pertina dilaksanakan di Labuan Bajo, setelah Pilkada,” ujar Ketua Umum PP Pertina, yang merupakan mantan petinju nasional, Irjen Pol Drs. Johni Asadoma, M.Hum, yang saat ini menjabat Kadiv Hubinter Polri, Jumat (13/11/2020).
Mukernas dilaksanakan berdasarkan arahan KONI Pusat, melalui surat Nomor: 952/ORG/X/2020, tanggal 15 Oktober 2020, perihal pelaksnaan Munas/Kongres, yang dikirim ke cabang olahraga (Cabor) dibawah pembinaan KONI Pusat.
Mukernas diiikuti oleh 34 Pengurus Propinsi Pertina (Pengprop Pertina), dengan 33 Pengprop mempunyai hak suara dan 1 Pengprop yaitu Palu tidak mempunyai hak suara karena kepengurusan belum terbentuk.
Mukernas kali ini dipimpin langsung oleh Ketua Umum PP Pertina, Irjen Pol Drs. Johni Asadoma, M.Hum.
Mukernas kali ini membahas laporan program kegiatan PP Pertina tahun 2020 dan persiapan Munas yang salah satu agendanya adalah pemilihan Ketua Umum.
Perdebatan sengit terjadi pada saat menentukan dimana dan kapan Munas akan dilaksanakan.
Mukernas terbelah dua, pihak yang mendukung Munas dilaksanakan di Jakarta sebelum Pilkada dan pihak yang mendukung Munas dilaksanakan di Labuan Bajo setalah Pilkada.
Karena masing-masing bertahan, maka dilaksanakan voting, sesuai AD/ART Pertina dan Tata Tertib Mukernas.
Hasil voting seimbang, dimana yang mendukung Munas di Jakarta sebelum Pilkada dan yang mendukung Munas di Labuan Bajo setelah Pilkada berakhir sama kuat yaitu 17:17.
Oleh karena kekuatan sama, maka pimpinan sidang mengambil kebijakan diskresi, dengan memutuskan Munas dilaksanakan di Labuan Bajo, setelah Pilkada.
Menurut Johni Asadoma, dilaksanakannya Munas di Labuan Bajo didasari beberapa pertimbangan, yaitu Labuan Bajo merupakan zona hijau Covid-19, yang memungkinkan dilaksanakannya munas.
“Labuan Bajo merupakan daerah pariwisata yang saat ini menjadi favorit wisatawan domestik maupun manca negara,” tandas mantan Waka Polda NTT ini.
Selain itu, Labuan Bajo daerah yang tenang sehingga cocok untuk dilaksanakannya Munas 4.
Membantu menggerakan ekonomi daerah wisata yang paling terdampak oleh Covid-19.
Alasan lain tandas mantan Waka Polda Sulawesi Utara ini, memberikan suasana dan pengalaman baru kepada semua peserta Munas.
Johni Asadoma berterima kasih kepada semua peserta Mukernas baik Pengprop maupun Pengurus Pusat yang telah berpartisipasi dengan menjaga ketenangan dan ketertiban serta demokratis selama pelaksanaan Mukernas.
Hal ini mungkin didasari adanya moto Pertina “Satria di dalam dan di luar ring”.
Di tengah berbagai kekurangan selama Mukernas, tapi Mukernas kali ini tergolong sukses apalagi dilaksanakan secara virtual yang merupakan pertama kali dilaksanakan oleh Pertina. (wil)