KUPANG, PENATIMOR – Angka kecelakaan lalu lintas (lakalantas) di wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) selama tahun 2023 menunjukkan perkembangan positif dengan adanya penurunan jumlah korban meninggal dunia.
Meskipun tercatat adanya kenaikan jumlah lakalantas dari 1.293 kejadian pada tahun 2022 menjadi 1.407 kejadian pada tahun 2023, namun patut disoroti bahwa angka korban meninggal dunia mengalami penurunan signifikan.
Pada tahun 2022, terdapat 397 korban meninggal dunia, sedangkan pada tahun 2023, angka tersebut turun menjadi 382 korban jiwa. Data ini menunjukan penurunan sebanyak 15 kejadian atau sekitar 4 persen.
Selain itu, perlu dicatat bahwa korban luka berat mengalami kenaikan sebesar 32 persen, naik dari 471 kejadian pada tahun 2022 menjadi 623 kejadian pada tahun 2023.
Sementara itu, korban luka ringan juga mengalami peningkatan sebesar 11 persen, yakni dari 1.462 kejadian pada tahun 2022 menjadi 1.624 kejadian pada tahun 2023.
Data juga menunjukkan bahwa kerugian materil mengalami kenaikan sebesar 30 persen, dari Rp3,5 miliar pada tahun 2022 menjadi Rp4,6 miliar pada tahun 2023.
Kabid Humas Polda NTT, Kombes Ariasandy, menyampaikan data ini dalam konferensi pers akhir tahun 2023 di Polda NTT, Minggu (31/12/2023) sore.
Acara tersebut turut dihadiri langsung oleh Kapolda NTT, Irjen Daniel Silitonga, yang didampingi oleh Wakapolda Brigjen Awi Setiyono, Irwasda Kombes I Made Sunarta, dan seluruh pejabat utama Polda.
Dalam penjelasannya, Wadir Lantas Polda NTT AKBP Yosep menekankan bahwa faktor manusia, alam, dan kondisi jalan merupakan penyebab utama kecelakaan lalu lintas di NTT.
“Kebanyakan kecelakaan terjadi karena dipengaruhi oleh faktor manusia, terutama di bawah pengaruh minuman keras, serta kondisi jalan yang berliku-liku yang membutuhkan tingkat konsentrasi dan perhatian yang tinggi serta perlu rambu peringatan,” jelas Wadir Lantas AKBP Yosep. (wil)