KUPANG, PENATIMOR – Kapolda NTT, Irjen Pol Drs Lothria Latif, SH., M.Hum., prihatin dengan pendapatan masyarakat di tengah masa pandemi Covid-19 apalagi dengan pemberlakuan PPKM.
Jenderal polisi bintang dua ini pun berupaya membantu usaha kecil dan menengah di bidang kuliner.
Kapolda NTT melalui Direktur Reskrimsus Polda NTT, Kombes Pol Johannes Bangun, S.Sos., SIK., kemudian membangkitkan usaha kuliner dengan memborong makanan di sejumlah warung kecil di Kota Kupang.
Kapolda NTT memesan ratusan dos makanan dari sejumlah warung di Kota Kupang untuk dibagikan kepada kelompok masyarakat yang sangat berdampak pada masa pandemi dan pemberlakuan PPKM ini.
Sejumlah warung yang beruntung mendapatkan pesanan makanan dari Kapolda NTT masing-masing warung makan Putra Giri di Kelurahan Oetete, Kecamatan Oebobo, warung Chamar di Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Merdeka, Kecamatan Kota Lama dan warung makan Milan di Kelurahan Kelapa Lima, Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang.
Winarno (59), pemilik warung makan Putra Giri bersyukur dengan adanya pesanan 100 dos nasi ayam.
Diakuinya kalau masa pandemi Covid-19 ini sangat berpengaruh ada usaha rumah makan yang dirintisnya sejak puluhan tahun lalu.
Sebelum masa pandemi, warung yang bersebelahan dengan kantor Kelurahan Oetete ini ramai dikunjungi pelanggan apalagi Winarno menyiapkan aneka makanan dan lauk dari ayam, sapi dan makanan laut.
Namun sejak satu tahun terakhir
pendapatan menurun drastis. Jika pada masa pandemi setiap hari ia bisa mendapat pemasukan jutaan rupiah maka saat ini ia mendapat pemasukan dibawah Rp 1 juta.
Ia pun terpaksa mengurangi menu makanan dan jumlah karyawan. Saat ini tersisa 3 karyawan yang membantunya.
“Kami benar-benar terpukul dengan pandemi ini. Sejumlah karyawan terpaksa saya rumahkan karena pendapatan kami sangat minim,” ujarnya.
Ia bersyukur mendapat pesanan makanan dari Kapolda NTT.
“Terima kasih bapak Kapolda NTT sudah membantu kami dan mempercayakan kami menyiapkan ratusan dos paket makanan untuk dibagikan kepada warga yang terkena dampak covid dan PPKM,” ujarnya.
Ia mengakui kalau hal ini sangat membantu pihaknya terutama dalam membangkitkan ekonominya yang sedang lesu.
Hal yang sama dikemukakan Emma Herewila (38), pemilik warung Chamar.
Sejak masa pandemi covid 19, warung yang terletak di depan kampus Unwira Kupang tutup dan tidak melayani makan ditempat.
Ia hanya menerima pesanan makanan. Beruntung Undana Kupang rutin memesan makanan saat ada acara wisuda dan penerimaan mahasiswa baru.
Ia juga bersyukur mendapat pesanan ratusan dos makanan nasi ayam dari Kapolda NTT.
“Ini sangat membantu usaha kami. Kami menyiapkan makanan sehat dan fresh. Kami makin senang karena pesanan makanan dari bapak Kapolda akan disalurkan kepada warga yang sangat membutuhkan,” tandasnya.
Sedangkan Ny Bendelina Radja-Rihi, pemilih warung makan Milan juga mengaku kalau dalam masa pandemi dan pemberlakuan PPKM ini, banyak orang kehilangan pekerjaan.
Usaha kuliner pun lesu karena sepi nya pembeli dan pelanggan.
“Kami bersyukur ada perhatian Kapolda NTT terhadap pelaku UMKM rumah makan. Selain membangkitkan ekonomi, pesanan makanan ternyata hendak dibagikan kepada warga kurang mampu. Ini benar-benar berkat bagi kami dan masyarakat1,” tandasnya.
Warung makan Milan sendiri mendapat pesanan 200 kotak nasi ayam. Demikian pula warung makan Chamar.
Pembagian ratusan paket makanan ini akan digelar pada Kamis (5/8/2021) siang di sejumlah wilayah di Kota Kupang. (mel)