Kupang, penatimor.com – “Kami datang hari ini untuk ground breaking (peletakkan batu pertama) pembangunan galangan kapal di Desa Pitay Kecamatan Sulamu Kabupaten Kupang, tidak berpura-pura kerja tapi kami sungguh-sungguh bekerja,” tandas Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat dalam arahan sesaat sebelum acara ground breaking, Senin (13/01/2020).
Hadir Danrem 161 Wira Sakti Kupang, Wakapolda NTT Brigjen Johny Asadoma, Kajati NTT, Danlanud, Kabinda NTT, sejumlah pimpinan OPD lingkup Pemerintah Provinsi NTT, Dirut Bank NTT Izhak Eduard Rihi, Bupati Kupang Korinus Masneno, sejumlah tokoh agama dan para kepala desa se-Kecamatan Sulamu.
Menurut Gubernur, Pulau Timor khususnya Kabupaten Kupang sangat potensial.
“Karena itu, saya mau Bupati, Wakil Bupati, kalangan DPRD bergerak keluar dari kebiasaan lama yang ada. Doa para pemimpin tidak lagi minta kesehatan atau kesejahteraan, tetapi Tuhan kalau Engkau cabut nyawa saya hari ini maka alihkan kesejahteraan dan kemakmuran untuk rakyat saya. Nah, itu baru doa pemimpin,” tegas Gubernur, disambut sorak dan tepukan tangan dari para hadirin.
Gubernur berterima kasih kepada PT Industri Kapal Nusantara yang mau berinvestasi di NTT.
“Kalau orang bawa uang ke NTT kita harus jaga baik-baik. Jangan peras mereka. Seluruh ekosistem pembangunan di NTT harus nyata, investor tidak boleh teriak. Ini kesempatan emas untuk tunjukkan bahwa NTT ini kaya,” kata Gubernur VBL.
Gubernur meminta kepada para pejabat di jajaran Pemerintah Provinsi NTT untuk mempermudah segala urusan yang terkait dengan investasi di Provinsi NTT.
“Saya perintahkan seluruh jajaran pemerintah untuk membantu para investor. Izinnya harus diantar ke pengusaha, bukan sebaliknya. Pelayanan publik di daerah ini harus buat orang rasa nyaman,” ucap Gubernur VBL.
Di tempat yang sama, Dirut PT Industri Kapal Nusantara,.Askan Naim menuturkan, pihaknya selalu berkonsultasi dengan Gubernur NTT dalam merealisasikan rencana pembangunan galangan kapal di Desa Pitay.
“Kami hadir untuk turut memberi kontribusi bagi upaya mengatasi pengangguran dan pembangunan ekonomi di Provinsi NTT dalam semangat NTT Bangkit NTT Sejahtera,” jelas Askan Naim.
Dijelaskan, lahan yang telah dimiliki untuk pembangunan galangan kapal ini kurang lebih 25 hektare yang dibeli dari masyarakat.
“Kami telah membeli lahan kurang lebih 25 hektare dari masyarakat. Lahan ini telah dibuatkan sertifikat dari hak milik masyarakat menjadi sertifikat hak guna untuk investasi Industri Kapal Nusantara,” katanya.
Menurut Askan Naim, pihaknya tidak hanya fokus di galangan kapal tetapi juga untuk industri perikanan.
Karena itu, pihaknya sangat mengharapkan dukungan dari Gubernur dan Bupati Kupang.
“Ada kurang lebih 4.000-5.000 tenaga kerja yang bakal terserap di pembangunan galangan kapal ini,” imbuhnya.
Sementara, Gubernur VBL juga meminta agar Bupati Kupang dapat melaporkan perkembangan pekerjaan galangan kapal ini setiap bulan.
“Pak Bupati nanti report ke saya setiap bulan agar saya dapat mengetahui progres dari pembangunan ini. Jangan sampai hari ini kita ground breaking lalu kita hilang; saya tidak mau seperti itu,” ucap Gubernur dan berharap agar masyarakat di Desa Pitay segera menanam sayur, tomat, lombok dan lain-lain untuk memenuhi kebutuhan para pekerja di tempat ini. (*/wil)