UTAMA  

Dituding Minta Uang ke Bupati, Dedi Wolo Ancam Polisikan Empat Media Online di NTT

Dituding Minta Uang ke Bupati, Dedi Wolo Ancam Polisikan Empat Media Online di NTT

Kupang, penatimor.com – Dedi Wolo mengancam akan mempolisikan empat Pemimpin Redaksi (Pemred) media online di NTT.

Hal ini terkait dengan pemberitaan berjudul: “Bawa nama Gubernur, Oknum Wartawan di Ende Minta uang ke Bupati”.

Pemberitaan ini terdapat di empat media online,Yaitu suaranusabunga.com, korantimor.com, suaraflobamora.com, mediaflores.com dan Delegasi.com

“Saya merasa sangat dirugikan dan saya akan polisikan kedua wartawan tersebut, karena menulis tanpa ada fakta,” kata Dedi Wolo kepada wartawan di Kupang.(3/6/2020) petang.

Dia menjelaskan bahwa dalam screenshot WA tidak ada nama Dedi Wolo, tapi mereka sudah menyatakan itu adalah” Dedi Wolo”.

Ia juga mempertanyakan judul berita yang menyatakan dirinya mencatut nama gubernur.

“Dimana saya catut nama gubernur itu. Saya tidak mengatas nama gubernur untuk menekan bupati dari isi WA, jika itu WA dari saya,” tandasnya.

Dedi Wolo mengaku telah melakukan konfirmasi langsung ke Bupati Ende bahwa beliau tidak meneruskan WA Dedi Wolo kepada siapapun.

“Jika ada WA minta bantuan bupati, itu hal yang biasa saja, karena kami adik-kakak. Ya wajar saja. Kenapa orang lain yang persoalkan. Saya buktikan dengan WA dari bupati,” tegasnya.

Salah satu pengacara Kota Kupang, Fransisco Bernando Bessi, SH,MH,CLA, menyesalkan tulisan di empat media online itu, karena dia menilai tulisan itu hanya akal-akalan untuk menyudutkan orang lain.

“Berita itu tidak masuk akal. Judulnya lain, isinya lain. Wartawan tidak boleh begitu. Ini berita akal-akalan, dan jangan menyudutkan orang lain,” katanya.

Menurut dia, WA antara masyarakat dan pimpinam daerah (Bupati) adalah hal yang biasa. Menjadi tidak biasa, jika pembicaraan itu di screenshot lalu dibuatkan menjadi berita.

“Harus dicari siapa yang membuat hal tersebut. Karena pastinya bupati dan keluarga tidak nyaman atas pemberian itu,” ujarnya.

Dia juga mempertanyakan pencatutan nama gubernur yang ditulis dalam berita tersebut.

“Dari screenshot WA sama sekali tidak membawa nama gubernur. Kecuali ada WA yang bawa nama gubernur lalu ancam-ancam,” tandasnya. (wil)