UTAMA  

Diduga Pembangunan SPAM Kali Dendeng oleh PT Nindya Karya jadi Penyebab Longsor

Diduga Pembangunan SPAM Kali Dendeng oleh PT Nindya Karya jadi Penyebab Longsor

Kupang, penatimor.com – Akibat hujan seharian pada Sabtu (30/1/2021), mengakibatkan terjadi longsor di pinggiran Kali Dendeng.

“Longsor tersebut akibat pembangunan SPAM Kali Dendeng yang dikerjakan PT Nindya Karya,” ujar Albert Wielewa, warga RT 10 RW 04, Kelurahan Fontein.

Lanjut Albert, sejak awal pembangunan, pihaknya sudah mengingatkan pada pihak Nindya Karya untuk mendahulukan pembangunan tembok penahan. Namun permintaan itu tidak dihiraukan.

“Kalau pembangunan awal, tidak jadi persoalan. Yang jadi persoalan ketika PT Nindya Karya mulai lakukan pembangunan,” ujar Albert.

Diduga Pembangunan SPAM Kali Dendeng oleh PT Nindya Karya jadi Penyebab Longsor
Tanah longsor di Kali Dendeng, Kelurahan Fontein, Kota Kupang. Diabadikan, Sabtu (30/1/2021). Foto: Wiliam Makani/Pena Timor.com

Ia mengatakan, awal pembangunan SPAM Kali Dendeng, PT Nindya Karya, malah mendahulukan pembangunan bak penampungan air dan mengabaikan permintaan warga.

Permintaan pembangunan tembok penahan, kata dia, untuk mengantisipasi longsor di saat musim hujan.

“Kita sudah sampaikan sejak November 2020, tapi malah bak penampung air yang didahulukan. Sekarang buktinya longsor dan rumah saya terancam ambruk,” kata Albert yang juga Ketua RT 10 ini.

Dia berharap PT Nindya Karya segera membangun tembok penahan agar rumah warga tidak terkena longsor.

“PT Nindya Karya harus bertanggung jawab, karena pembangunan SPAM Kali Dendeng masuk ke lahan kami. Apalagi, sekarang sudah longsor,” tandasnya.

Pantauan wartawan, Sabtu (30/1/2021) pagi, puluhan pekerja PT Nindya Karya tengah melakukan pengerukan material longsor di rumah warga.

Para pekerja tampak sedang membangun tembok penahan longsor di pinggir rumah warga. Sejumlah alat berat pun dikerahkan ke lokasi ini.

Lurah Fontein Yosef Suhardin juga turun langsung memantau kondisi longsor di sejumlah rumah warga.

Sedangkan pihak PT Nidya Karya sampai berita diterbitkan belum bisa di konfirmasi. (wil)