KUPANG, PENATIMOR – Anggota Sat Pol PP korban pengeroyokan petugas penyekatan PPKM di Kota Kupang ternyata merupakan ASN yang berdinas sebagai Patwal Protokol Gubernur NTT.
Kasus dugaan tindak pidana pengeroyokan dengan korban bernama Migel Pah, warga Kelurahan Batakte, Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang.
Kasus ini terjadi di Pos Penyekatan PPKM yang berada di Jalur 40, Kelurahan Manulai II, Kecamatan Alak, Kota Kupang.
Informasi yang dihimpun, korban diduga dikeroyok oleh empat orang petugas yang pada saat itu sementara melakukan penjagaan di lokasi penyekatan PPKM.
Diketahui Pos Penyekatan PPKM diduga digunakan para petugas untuk melakukan pesta minuman keras (Miras).
Dalam pemberitaan sebelumnya, kasus pengeroyokan ini berawal saat korban yang hendak pulang ke rumahnya di wilayah Kelurahan Batakte.
Namun korban berhenti di Pos Penyekatan tersebut dan ikut mengonsumsi miras bersama dengan petugas yang sementara berjaga.
Pada saat korban juga ikut bersama mengonsumsi miras, seketika korban langsung dikeroyok oleh petugas yang sementara minum bersama-sama.
Akibatnya dari kejadian tersebut korban mengalami luka robek di bagian bibir dan kepala.
Korban juga langsung dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara Titus Uly Kupang untuk mendapatkan perawatan medis.
Kasus tindak pidana pengeroyokan ini sudah dilaporkan istri korban ke pihak kepolisian di Mapolda NTT.
Selain itu istri korban juga sudah melaporkan ke pimpinan Sat Pol PP Provinsi NTT.
Dengan kejadian pengeroyokan ini, lokasi Pos Penyekatan PPKM langsung didatangi oleh pihak keluarga korban guna mempertanyakan kejadian tersebut.
Hingga berita ini diturunkan, Kasat Pol PP Provinsi NTT belum berhasil dikonfirmasi. Dihubungi via panggilan telepon selular dan pesan WhatsApp namun tidak direspon.
Selain itu, Ketua Tim Penyekatan PPKM Kota Kupang juga belum berhasil dimintai konfirmasi. (wil)
