Kupang, penatimor.com – Polda Nusa Tenggara Timur (NTT) mendapatkan quota 230 orang bintara Polri tahun 2020.
230 orang ini terdiri dari 6 orang Polwan dan 224 orang bintara pria.
Bintara pria terbagi dalam 3 orang Rekrutmen Profesi (Rekpro), 16 orang bintara kompetensi khusus (bakomsus) dan 205 orang bintara polisi tugas umum (PTU).
Sidang akhir pengumuman kelulusan tingkat Polda NTT ini dilakukan pada Jumat (13/11/2020) tengah malam di Hotel Aston Kupang.
Jadwal pengumuman mengalami penundaan hampir 8 jam dari jadwal semula.
Pengumuman tingkat Panda Polda NTT dibagi pada 2 lokasi. Sejumlah perwakilan orang tua dan calon bintara diundang di Hotel Aston dan sebagian mengikuti proses pengumuman secara virtual di SPN Polda NTT.
Proses sidang akhir kelulusan pun dilakukan secara ketat menggunakan protokol kesehatan mulai dari pengukuran suhu tubuh hingga penggunaan handsanitizer dan masker.
Sidang akhir kelulusan tingkat Polda NTT dipimpin Waka Polda NTT Brigjen Pol Ama Kliment Dwikorjanto didampingi Karo SDM Polda NTT Kombes Pol Riyadi Nugroho.
224 orang peserta pria yang lulus seleksi, segera memasuki SPN Polda pada Minggu (15/11/2020) untuk mengikuti pembukaan pendidikan pada 17 November 2020 mendatang selama 7 bulan kedepan.
Sementara casis Polwan dikirim ke Sepolwan Jakarta juga untuk menempuh pendidikan selama 7 bulan kedepan.
Waka Polda NTT, Brigjen Pol Ama Kliment Dwikorjanto pada sidang akhir kelulusan bintara Polri ini mengakui kalau lroses rekrutmen bintara Polri TA 2020 dilakukan dalam suasana berbeda karena digelar saat wabah pandemi covid-19 yang mempengaruhi dan membatasi aktivitas semua pihak.
Walaupun ada tantangan itu, namun proses seleksi tetap berjalan sesuai waktu yang ditentukan.
Di tahun 2020 ini, jumlah peserta seleksi Bintara Polri di Panda Polda NTT saat pendaftaran online sebanyak 2.963 orang dan yang terverifikasi sebanyak 2.287 orang.
“Ini membuktikan bahwa animo putra-putri untuk menjadi anggota Polri sangat tinggi,” ujar waka Polda NTT.
Proses rekrutmen yang melibatkan panitia, pengawas internal dan pengawas eksternal mewujudkan rekrutmen yang Bersih, Transparan, Akuntabel dan Humanis (Betah).
Untuk mengantisipasi pihak-pihak yang mengambil keuntungan pribadi dalam rekrutmen ini, Polda NTT melakukan terobosan melalui himbauan untuk mewaspadai hal yang merugikan orang tua/wali dan casis.
Kepada peserta yang lulus terpilih, Waka Polda berharap untuk mempersiapkan diri dengan lebih baik.
“Hasil dalam proses rekrutmen merupakan cerminan kemampuan dan kapasitas peserta sendiri,” ujarnya.
Casis yang lulus terpilih diingatkan untuk menjaga fisik dam kesehatan serta membangun kepercayaan pada diri sendiri serta menyiapkan mental untuk mengikuti pendidikan dam pembentukan bintara Polri.
“Tingkatkan disiplin dan hindari pelanggaran selama mengikuti pendidikan di SPN Polda NTT dan Sepolwan Jakarta,” ujar Waka Polda NTT.
Karo SDM Polda NTT, Kombes Pol Riyadi Nugroho mengakui kalau panitia menjamin proses seleksi dilakukan Polda NTT melalui panitia dengan prinsip bersih, transparan, akuntabel dan Humanis (Betah).
Agar proses seleksi transparan dan bisa dipertanggungjawabkan, Polri telah membangun sistem seleksi secara terbuka dengan mengumumkan hasil secara terbuka.
Sistem seleksi dilakukan dengan one day service yakni peserta dan orang tua dapat mengetahui hasil seleksi pada hari itu juga sehingga memudahkan peserta dan orang tua.
Polri juga membuat aplikasi yang bisa diakses melalui android yakni aplikasi pusat informasi penerimaan (APIP) dan aplikasi clear and clean (CNC) sehingga orang tua meskipun tidak menyaksikan langsung proses seleksi tetapi dapat mengetahui hasil yang diperoleh
Polda juga membangun kerja sama dengan berbagai pihak guna mewujudkan proses seleksi yang bersih, transparan, akuntabel dan humanis dengan instansi untuk pemeriksaan administrasi ijasah dan raport serta identitas peserta seperti KTP dan kartu keluarga serta menggandeng AJI Kota Kupang, HIMPSI dan IDI sebagai pengawas eksternal. (wil)