Tiga Kali Mangkir, Penyidik Kejati Amankan Rizky Kase di Bali, Sita Aset di Bandung

Tiga Kali Mangkir, Penyidik Kejati Amankan Rizky Kase di Bali, Sita Aset di Bandung

KUPANG, PENATIMOR – Asisten Manager SCPP Perum Bulog Cabang Waingapu, Risky D. Kase, akhirnya diamankan penyidik Pidsus Kejaksaan Tinggi Nusa Tenggara Timur.

Rizky Kase diamankan penyidik setelah tiga kali mangkir dari panggilan penyidik untuk diperiksa sebagai saksi dalam perkara dugaan tindak pidana korupsi kegiatan penyelenggaraan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) pada Perum Bulog Kantor Cabang Waingapu Tahun Anggaran 2023 dan 2024 dengan kerugian negara sebesar Rp 10.798.221.250.

Informasi yang dihimpun awak media ini di kantor Kejati NTT, Selasa (11/7/2024), menyebutkan Rizky Kase diamankan penyidik di Bali.

Setelah tiga kali melayangkan surat panggilan pemeriksaan kepada Rizky Kase namun tidak dipenuhi, tim penyidik kemudian melacak keberadaan yang bersangkutan. Dan, dari hasil pelacakan tersebut, penyidik akhirnya mengetahui Rizky sedang berada di Bali.

Tanpa menunggu lama, penyidik langsung berangkat ke Bali, dan dari komunikasi yang dilakukan penyidik, Rizky akhirnya kooperatif memenuhi panggilan.

Setelah menemui penyidik di Bali, Rizky Kase pun langsung menjalani pemeriksaan sebagai saksi.

Sebelumnya, tim penyidik juga telah menyita 1 unit sepeda motor merk Yamaha Fazzio dengan nomor polisi ED 2032 XX beserta dokumen kelengkapan milik Risky D. Kase di Waingapu.

Selain itu, penyidik juga melakukan pelacakan terhadap transaksi keuangan pada rekening bank milik Risky Kase. Hasilnya, penyidik mendapati adanya transaksi keuangan yang tidak wajar dengan nilai fantastis mencapai puluhan miliar rupiah.

Tim penyidik juga berhasil melacak asset milik Rizky Kase berupa tanah dan bangunan, serta mobil di Bandung, dan saat ini telah dilakukan penyitaan.

Dalam kasus ini, penyidik telah menetapkan Zulkarnaen yang adalah mantan Kepala Perum Bulog Cabang Waingapu sebagai tersangka, dan saat ini menjalani penahanan di Rutan Kelas 2B Kupang. Zulkarnaen juga diduga terlibat dalam kasus tindak pidana korupsi dalam kegiatan pengadaan beras premium pada Perum Bulog Cabang Waingapu tahun anggaran 2023-2024.

Dilansir sebelumnya, saat tahap penyelidikan kasus dugaan korupsi dalam kegiatan penyelenggaraan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) pada Perum Bulog Cabang Waingapu Tahun Anggaran 2023 dan 2024, terungkap fakta bahwa dengan mengeluarkan SO manual, beberapa oknum di Perum Bulog diduga terlibat dalam korupsi berjamaah ini.

Tidak hanya itu, diduga jumlah beras yang disalurkan ke mitra Bulog justru jauh melebihi kuota yang seharusnya.

Sebanyak 1.000 ton lebih beras Bulog yang digelontorkan untuk menekan harga di pasar diduga dikorupsi oleh oknum pejabat di Bulog Waingapu.

Penanganan perkara ini telah dilakukan sejak awal bulan April 2024, dengan melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi.

Pada tahun 2023, Bulog Cabang Waingapu memiliki stok cadangan beras kurang lebih sebanyak 4.000 ton yang disimpan dalam gudang Bulog Waingapu.

Dimana harga eceran tertinggi (HET) beras Bulog ini pada bulan Januari – Agustus 2023 sebesar Rp 8.600/kg, sedangkan untuk bulan September 2023 hingga sekarang Rp 10.250/kg.

Untuk setiap pengeluaran beras melalui mitra Bulog di tahun 2023 menggunakan sistem e-RP.

Sementara, mekanisme pengeluaran beras di Bulog adalah mitra Bulog melakukan permohonan permintaan barang kepada Kepala Cabang Bulog Waingapu.

Selanjutnya, permohonan tersebut diterima, dan didisposisi kepada Asisten Manager SCPP untuk ditindak lanjuti apabila stok masih tersedia.

Oleh Asisten Manager SCPP, apabila stok di gudang tersedia berdasarkan sistem e-RP mengeluarkan tagihan yang harus harus dibayar mitra ke bank yang ditunjuk.

Kemudian, setelah membayar di bank sesuai tagihan, mitra kembali ke Asisten Manager untuk diterbitkan Sales Order (SO) atau Order Penjualan dan Invoice by sistem e-RP.

SO tersebut dibawah oleh mitra ke kepala gudang Bulog Kantor Waingapu untuk diproses dengan cara mengeluarkan beras sesuai SO, dan juga menerbitkan Dokumen Pengeluaran Barang.

Namun yang terjadi di Bulog Waingapu, permohonan oleh mitra kepada Kepala Kantor Cabang Waingapu diproses oleh Asisten Manager SCPP dengan cara menerima uang tunai dan menerbitkan SO Manual, dan tidak di-input di aplikasi e-RP karena SOP Bulog melarang menguarkan SO manual.

Selanjutnya, SO manual tersebut oleh kepala gudang diproses dengan cara mengeluarkan beras namun tidak mengeluarkan dokumen pengeluaran barang karena tidak terintegtasi di sistem e-RP.

Hal tersebut menyebabkan selisih stok beras di gudang dengan sistem e-RP dan juga selisih penyetoran.

Jumlah SO manual yang dikeluarkan oleh Asisten Manager SCPP sejak bulan September 2023 hingga Februari 2024 sebanyak 3.594 ton, 522 Kg dengan perhitungam HET di gudang Bulog sebesar Rp 10.250/kg.

Sementara, jumlah yang belum disetorkan oleh Asisten Manager SCPP tahun 2023 sebanyak 1.118 ton dengan hitungan HET 10.250/kg, sehingga jika diuangkan sebesar Rp 11.459.500.000. Hingga saat ini belum dilakukan penyetoran. (bet)