Kupang, penatimor.com – Angka kehamilan di Provinsi NTT meningkat signifikan selama pandemi Covid-19.
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi NTT menyebutkan peningkatan angka kehamilan mencapai 8,46 persen.
Kepala BKKBN NTT, Marianus Mau Kuru kepada wartawan di Hotel Sylvia Kupang, Kamis (27/8/2020), mengatakan, peningkatan kehamilan ini diakibatkan aktivitas masyarakat yang selalu di rumah selama pandemi Covid-19.
“Karena aktivitas selalu di rumah saja, sehingga memicu angka kehamilan yang sangat tinggi,” kata Marianus usai membawakan materi pada kegiatan rapat telaah Program Banggakencana tingkat Provinsi NTT tahun 2020.
Sehingga menurut dia, tugas BKKBN adalah mencatat semua mereka yang mengalami kehamilan, mulai dari nama, alamat dan nomor HP, agar bisa dikonseling pasca kehamilan.
Ia juga mengharapkan agar di masa pandemi Covid-19 ini, seluruh masyarakat NTT dapat menahan kehamilan, sebab banyak resiko yang akan dihadapi dan mudah terpapar Covid-19.
Sebab ketika terpapar Covid-19, maka akan terjadi gangguan pada janin yang berdampak pada keguguran, pendarahan dan juga aborsi serta bisa mengalami kecatatan fisik.
“Kita juga harus bayangkan kesehatan anaknya, jika dia mengonsumsi ASI dari ibunya yang terdampak Covid-19, bisa mengalami kematian,” jelas Marianus.
BKKBN akan terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait dampak dan bahaya jika hamil di masa pandemi.
“Tagline kami, “semua anggota keluarga negatif Covid-19, semua ibu negatif kehamilan, nikah boleh, kawin boleh tapi hamil ditunda,” sebutnya.
Dari data yang diperoleh, jumlah ibu hamil tahun 2018 tercatat sebanyak 136.167 orang.
Sedangkan tahun 2019 tercatat sebanyak 142.596, naik 4.629 orang atau 4,72 persen.
Khusus tahun 2020 dari bulan Januari-Juli tercatat sebanyak 154.663 orang. Naik 12.067 orang atau 8,46 persen.
Sementara untuk alat kontrasepsi juga sudah disiapkan secara memadai dan terus didistribusikan ke kabupaten-kota di NTT, agar semua yang masuk usia subur bisa dilayani alat kontrasepsi.
“Untuk alat kontrasepsi sangat cukup untuk melayani masyarakat ,” kata Marianus. (wil)